jatimnow.com -- Sebanyak 15 kepala keluarga asal Ponorogo korban konflik Wamena, Papua yang sempat mendatangi Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos dan P3A), langsung diundang untuk bertemu Bupati Ipong Muchlissoni, Senin (4/10/2019).
Dalam pertemuan itu, 15 kepala keluarga (kk) yang terdiri dari 23 warga tersebut mendapat bantuan dari Pemkab Ponorogo, salah satunya yaitu uang tunai. Sedangkan beberapa poin bantuan lainnya, masih menunggu waktu realisasi.
Koordinator warga Ponorogo korban konflik Wamena Erissa Dwi Siswandani mengaku bersyukur karena mendapatkan bantuan sebesar Rp 5 juta setiap kepala keluarga dari Pemkab Ponorogo. Selain itu, mereka juga mendapat bantuan Rp 2 juta per kk dari Palang Merah Indonesia (PMI) Ponorogo.
"Kami sudah dibantu, kami terima kasih banyak," tutur Erissa.
Kini, Erissa dan para korban lainnya tengah menunggu perpindahan identitas kependudukan. Dalam pertemuan tersebut, Bupati Ipong mengaku akan membantu para korban untuk mendapat pekerjaan.
Bupati Ipong menjelaskan, dalam sepekan terakhir, Pemkab Ponorogo mencari rujukan aturan yang memungkinkan, sebelum sumbangan uang tunai itu akhirnya diberikan. Sedangkan untuk bantuan sembako, sudah dilakukan sejak 23 orang itu kembali ke Ponorogo.
"Kami juga harus mengkaji kependudukan dan kepewagaian dan sudah ketemu solusinya. Saya baru mendapatkan keberanian setelah semua clear," terang Bupati Ipong.
Untuk masalah pekerjaan, Bupati Ipong menyebut bila dirinya siap membantu pemodalan. Sebagai contoh salah satu korban bernama Siti, yang dulunya sebagai penjahit, maka pihaknya memberikan bantuan berupa mesin jahit.
Sebanyak 15 keluarga korban konflil Wamena itu sebelumnya mendatangi Kantor Dinsos P3A Ponorogo pada Rabu (30/10/2019). Mereka meminta agar Pemkab Ponorogo memberikan bantuan.