REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Sejumlah kesenian tradisional yang berasal dari desa dan kecamatan di Kabupaten Pangandaran ikut memeriahkan Karnaval Budaya Pangandaran 2019, Ahad (3/11). Mulai dari ronggeng gunung, seni badud, debus, kuda lumping, angklung, hingga gondang, ikut mewarnai kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-7 Kabupaten Pangandaran.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Undang Sohbarudin mengatakan, selain merayakan hari jadi Kabupaten Pangandaran, kegiatan yang digelar di kawasan Pantai Barat Pangandaran itu juga bertujuan memperkenalkan budaya Pangandaran kepada wisatawan.
"Ini merupakan event tahunan yang bertujuan untuk menunjang pariwisata di Kabupaten Pangandaran," kata dia dalam keterangam resminya, Ahad (3/11).
Ia mengatakan, Karnaval Budaya Pangandaran kali ini tak hanya diikuti oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lingkup Kabupaten Pangandaran. Lebih dari itu, tiap kecamatan, desa, komunitas, BUMN, BUMD, sekolah, hingga peserta dari daerah lain juga ikut serta.
Vupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran telah banyak berbuat untuk menata di wilayahnya agar lebih maju. Menurut dia, selama tujuh tahun terakhir perkembangan yang terjadi di Pangandaran sangat pesat.
"Saya kira, kita menyaksikan, kita merasakan apa yang kita telah capai, apa kelemahan, dan apa prestasi selama tujuh tahun ini," kata dia.
Ia menegaskan, pemkab akan terus berkomitmen untuk memajukan pembangunan adalah melalui pengembangan budaya. Dengan begitu, sektor unggulan di Pangandaran, yaitu pariwisata, bisa semakin dikenal banyak orang.