Jumat 01 Nov 2019 19:48 WIB

Kepala Bappeda DKI Mengundurkan Diri, Anies Tunjuk Plt

Anies menunjuk Suharti sebagai Plt Bappeda DKI.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menunjuk pelaksana tugas (Plt) terkait mundurnya Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Sri Mahendra Satria.

Anies menyebut, Plt Bappeda DKI akan dipegang oleh Suharti yang sebelumnya menjadi Deputi Gubernur bidang Pengandalian Kependudukan dan Pemukiman.

Baca Juga

"Ibu Suharti adalah seorang yang berpengalaman di bidang perencanan, beliau secara kepegawaian dari Bappenas, menjadi kepala perencanaan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)," kata Anies di ruang Balairung, Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (1/11).

Anies memastikan bahwa Suharti memiliki rekam jejak yang baik selama bekerja. Bahkan dalam satu bulan belakangan ia kerap bekerja sama dengan Bappeda.

"Jadi ini tandemnya langsung jalan, beliau ikuti semua proses," jelas dia.

Sementara itu, Anies menambahkan, dalam waktu dekat, ia akan membuka seleksi terbuka untuk memilih Kepala Bappeda DKI. Anies pun mempersilakan seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk terlibat dalam seleksi tersebut.

"Posisi kepala Bappeda akan diumumkan segera ada seleksi terbuka yang melibatkan mengundang ASN dari mana-mana tidak hanya dari Jakarta," ungkap Anies.

Seperti diketahui, Kepala Bappeda DKI Jakarta Sri Mahendra Satria resmi melepaskan kepimpinanya pada Jumat, 1 November 2019. Mahendra mengaku mundur demi akselerasi Bappeda DKI Jakarta di tengah masih dibahasnya anggaran APBD 2020 DKI Jakarta.

"Bapak ibu sekalian, seperti kita semua ketahui situasi dan kondisi saat ini, yang membutuhkan kinerja Bappeda yang lebih baik lagi, saya mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri dengan harapan agar akselerasi Bappeda dapat lebih ditingkatkan," ujar Mahendra.

Dalam beberapa waktu terakhir anggaran DKI menjadi sorotan publik. Salah satunya anggaran lem aibon yang disebut mencapai Rp 82 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement