REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada pihak swasta tunggal yang menguasai penyaluran bahan-bahan pokok di daerah yang masih mengandalkan transportasi laut. Meski begitu, Jokowi tidak menyebut siapa oknum swasta yang membuat harga bahan pangan di daerah tak kunjung turun meski tol laut sudah dibangun.
Jokowi mengaku baru mengetahui hal ini setelah sebelumnya melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah di Indonesia. Dari pemerintah daerah setempat, Jokowi mendengar bahwa masyarakat mengapresiasi adanya tol laut.
Bahkan menurutnya, harga bahan pokok sempat turun hingga 30 persen tak lama setelah tol laut direalisasikan. Namun penurunan harga ini ternyata tak bertahan lama.
"Tapi akhir-akhir ini di rute yang ada, barangnya dikuasi swasta. Harga barang ditentukan perusahaan ini. Tolong dikerjakan dan diselesaikan, perlukah intervensi Menteri BUMN atau perlu kompetisi," jelas Jokowi, Rabu (30/10).
Jokowi pun meminta Menteri BUMN untuk memerintahkan salah satu BUMN yang bergerak di bidang perdagangan untuk bisa turun tangan. Tujuannya, agar pihak swasta punya kompetitor dalam pendistribusian bahan pokok di jalur-jalur tol laut.
"Tol lautnya ada dan harganya tetap ya buat apa! Tol laut dibangun untuk menurunkan biaya logistik kita enggak mau harga ditentukan satu perusahaan, kita bergantung harga pada dia," kata Jokowi.
Jokowi sendiri tidak menyebutkan lokasi monopoli oknum swasta ini. Jokowi pun tak menyebut nama perusahaannya. Namun ia meminta menterinya untuk memastikan tidak ada monopoli atas satu pihak yang membuat harga bahan pokok melambung tinggi.