Senin 28 Oct 2019 08:48 WIB

ACT tak Hanya Ingin Fokus pada Kerelawanan Bencana Alam

Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) ingin ikut bantu benahi persoalan bangsa

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengadakan kuliah visi kerelawanan di Hotel Grand Cakra Malang, Ahad (27/10).
Foto: republika/wilda
Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengadakan kuliah visi kerelawanan di Hotel Grand Cakra Malang, Ahad (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) menegaskan tidak hanya ingin fokus menjadi relawan bencana alam. ACT melalui Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) juga ingin ikut membantu membenahi berbagai persoalan bangsa.

"Tentu itu memang makro sekali," kata Dewan Pembina MRI, Ahyudin kepada wartawan setelah mengisi kuliah visi kerelawanan di Hotel Grand Cakra Malang, Ahad (27/10).

Seperti diketahui, MRI merupakan organisasi sayap dengan konsep kerelawanan nasional yang dimiliki ACT. Para relawan yang tergabung di dalamnya terutama di Jawa Timur (Jatim) mendapatkan materi kuliah visi kerelawanan. Melalui kegiatan ini, MRI ACT diharapkan bisa memberikan kontribusi lebih besar pada bangsa.

Secara teori, Ahyudin menyebutkan, MRI-ACT memiliki tiga peranan utama. Pertama, MRI harus menjadi penggerak karakter kerelawanan bangsa. Hal ini berarti pihaknya mempunyai andil dalam membangun karakter kerelawanan bangsa.

Kedua, MRI-ACT mempunyai konsekuensi kerja yang mengharuskan pihaknya menggerakkan kerelawanan bangsa. "Maka MRI sebagai ormas akan menjadikan seluruh gerakan kerelawanan ini menjadi penggerak kedermawanan supaya aktivitas ini berwujud nyata di masyarakat," ujar Presiden ACT ini.

Salah satu wujud nyata kedermawanan MRI-ACT, yakni menghimpun logistik dari seluruh elemen bangsa. Logistik ini dikumpulkan untuk memenuhi bantuan masyarakat sekitar. Hal ini terutama bagi elemen bangsa yang menderita kemiskinan.

Selanjutnya, MRI-ACT akan digerakkan untuk menjadi pelopor aksi-aksi kemanusiaan. "Jadi memang antara kedermawanan, kemanusiaan, dan kerelawanan tidak bisa dipisahkan," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement