REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PPP menyatakan sudah mengetahui bahwa partai berlambang Ka'bah itu tetap akan mendapatkan posisi di Kementerian Agama, meskipun Menteri Agama tak diberikan ke PPP. Hari ini, kader PPP Zainut Tauhid mendapatkan jabatan wakil menteri Agama.
"Terkait wamen. Sebenarnya PPP sudah mendapat informasi hal itu beberapa waktu lalu," kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP Ahmad Baidowi saat dikonfirmasi, Jumat (25/10).
Baidowi mengatakan, PPP meyakini periode ini akan mendapat jatah yang lebih besar daripada periode sebelumnya. Di periode 2014 - 2019, kader PPP duduk di posisi 'klasik' PPP sebagai Menteri Agama. Namun, perbedaan terjadi di periode 2019 - 2024.
PPP tak mendapat jatah Menteri Agama, namun, kader PPP Suharso Monoarfa menjadi Menteri PPN/Bappenas. Menteri Agama yang biasanya menjadi jatah PPP diserahkan ke pensiunan Jenderal Fachrul Razi. Tetapi, PPP tetap bersyukur lantaran mendapat 'bonus' di posisi Wakil Menteri Agama.
"Kalau periode lalu 1 menteri, periode ini 1 menteri dan 1 wamen, bisa dibilang 1,5 kuota," kata Baidowi.
PPP mengajukan Zainut Tauhid sesuai portofolio yang dimaksudkan Jokowi di bidang keagamaan. Zainut yang merupakan tokoh senior di PPP, santri, pengurus MUI, dan mantan Ketum IPNU dinilai tepat mengisi kursi tersebut.
Dalam pernyataan sebelumnya, Sekjen PPP Arsul Sani memang mengakui PPP mengharapkan kursi Wakil Menag. "Paling-paling kalau teman-teman di PPP kemudian ingin 'wah kok cuma dapat 1, ya saya bilang kita mohon lagi lah, minta lagi sama Pak Jokowi kalau ada posisi wamen ya dibagi juga," kata dia di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (24/10).
Arsul mengakui, PPP masih mengharapkan adanya kursi atau jabatan yang berkaitan dengan menteri agama."Tidak menutup mata juga ada teman-teman di internal PPP yang berharap juga hubungan dengan kemenag masih ada. Barangkali kalau Pak Jokowi berbaik hati nanti diberi wakil menteri agama kalau memang ada wakil menteri," ujar dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
