Sabtu 12 Oct 2019 21:29 WIB

Statistik vs MU Mencurigakan, Pelatih Persib Beberkan Keganjilan

Persib Bandung Robert Alberts tampaknya masih tak terima dengan kekalahan dari MU

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

SOREANG, AYOBANDUNG.COM -- Pelatih Persib Bandung Robert Alberts tampaknya masih tak terima dengan kekalahan menyakitkan anak asuhnya dari Madura United (MU). Menurut Robert, dalam laga pekan ke-22 Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (5/10/2019), skor akhir 1-2 untuk keunggulan tim tuan rumah disinyalir terdapat sejumlah keganjilan.

Apalagi usai mengamati tayangan ulang pertandingan, pelatih asal Belanda ini menilai statistik pertandingan kontra Laskar Sape Kerrap begitu mencurigakan. Salah satunya dari segi ball position Madura United yang disebut mendominasi, namun jumlah serangan berbahaya on target laga justru diungguli Persib Bandung.

"Saya ingin pemain menganalisis hasil pertandingan dan statistik pertandingan, karena statistik itu sangat mencurigakan. Mereka (Madura United) punya statistik 58% ball possesion dan kita 42%. Jumlah menyerang mereka punya 125 kali, kita punya 89 menyerang itu sama dengan ball possesion. Tapi serangan berbahaya mereka justru lebih sedikit daripada kita, (Madura) on target lebih sedikit, penyelematan kiper 50:50," beber Robert usai memimpin sesi latihan di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (11/10/2019).

Selain itu, Robert menyebut, statistik aneh lainnya yang muncul yakni tentang pelanggaran yang diterima Persib Bandung. Robert membeberkan Persib menerima 24 kali pelanggaran sementara Madura United hanya sembilan. Sedangkan dengan jumlah pelanggaran yang minim bagi Madura United, wasit justru mengeluarkan kartu kuning cukup banyak yakni empat. Hal ini jauh berbanding terbalik dengan Persib yang hanya menerima satu kartu kuning dari 24 kali pelanggaran yang dilakukan Madura United. 

AYO BACA : Direktur Persib: Jika Terbukti Bersalah, Wasit Faulur Rosy Harus Disanksi

"Yang paling besar di statistik pertandingan kemarin, mereka (Madura) 24 tendangan bebas dan kita hanya 9. Jadi total jika dikomparasi, meski jika kita punya 24 tendangan bebas lawan kita hanya punya 1 kartu kuning dan jika mereka ada 9 tendangan bebas ke kita mereka punya 4 kartu kuning dan statistik itu tidak cocok,” ujar Robert.

Hal itu, lanjutnya, seperti yang dikatakan Supardi saat konferensi pers usai pertandingan, yakni pemain tidak pernah bisa masuk ke ritme pertandingan.

“Karena jika kamu mendapat tendangan bebas maka setiap tiga menit pertandingan harus berhenti, dan itu tidak normal, itu menghentikan alur permainan dan apa yang akan kita lakukan,” tuturnya.

Selain sejumlah pelanggaran yang menurut Robert ganjil, ia mengatakan tambahan waktu di akhir babak kedua sangat tidak wajar.

AYO BACA : Kalah dari Madura United, Manajer Persib Sudah Duga Akan Ada Penalti

Robert menilai, dengan terjadinya insiden cedera mata yang dialami Omid Nazari di pertengahan babak kedua dinilai cukup memakan waktu. Namun, wasit hanya memberikan dua menit waktu tambahan.

"(Waktu) cedera (Omid) itu cukup lama, momen itu membutuhkan waktu empat setengah menit. Begitu juga insiden penalti lebih dari dua menit karena kita punya bukti. Harusnya tambahan waktu seharusnya lebih dari 8 menit tapi kita hanya diberi dua menit tambahan waktu dan insiden itu (penalti) sangat mencurigakan. Dan ketika pemain mereka jatuh sangat lambat, dan tim (Persib) gak layak untuk kalah seperti itu. Karenanya, surat protes sekarang kita lebih spesifik dengan bukti kuat dan jika melihat statistik di internet," tutur Robert.

Namun, sebagai juru taktik, Robert enggan membawa tim berlarut dalam kekecewaan. Skuat Maung Bandung masih memiliki banyak pertandingan sisa di kompetisi Liga 1.

Alhasil, pelatih 64 tahun itu mengaku timnya mulai kembali menyatukan fokus usai insiden di Madura United. Pangeran Biru akan menjalani masa berat lagi lantaran tak bisa menjamu Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta di Bandung.

"Sekarang kita kembali ke lapangan dan kembali menyatukan mindset. Formasi saya berikan ke pemain termasuk kita harus main di luar untuk kandang dan itu tentunya tidak positif untuk pemain. Karena tahun kemarin juga menjadi masalah besar untuk Persib saat tidak diperbolehkan main di Bandung, meski situasi saat ini berbeda. Tapi sekarang mental pemain harus kuat dan kita harus berkaca dari pertandingan sebelumnya dan kita gak akan main di Bandung. Jadi sekarang kita harus mulai, semuanya melihat mindset pemain secara fisik mereka siap untuk latihan," ujar Robert.

AYO BACA : Dugaan Kecurangan Wasit Laga Madura United Vs Persib Diselidiki

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement