Sabtu 12 Oct 2019 09:14 WIB

Gerindra Siapkan Nama Calon Menteri Setelah Rakernas

Gerindra tegaskan tak pernah meminta jatah menteri kepada Jokowi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Sufmi Dasco Ahmad
Foto: Republika/Santi Sopia
Sufmi Dasco Ahmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra siap mengajukan kader-kadernya untuk menjadi calon menteri kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Rencananya, nama kader akan dibahas dalam rapat kerja nasional (rakernas) partai pada 15 sampai 17 Oktober mendatang.

"Kita akan tentukan sikap kita juga tanggal 5-17 Oktober kita akan ada rakornas, di situ kita juga baru akan umumkan secara internal kalau kita masuk siapa saja orang-orangnya, bidangnya apa saja," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/10).

Baca Juga

Kabarnya, Partai Gerindra telah menyiapkan tiga nama calon menteri. Yaitu Edhy Prabowo, Sandiaga Uno, dan Fadli Zon. Namun, Dasco menegaskan bahwa hal tersebut akan dibahas dalam rakernas.

"Ya itu kan tanggal 17 (Oktober) kemungkinan, baru bisa kita rilis lah. Yang pasti dari banyak nama itu tidak ada nama saya," ujar Dasco.

Namun, ia menjelaskan, pembicaraan calon menteri dari Partai Gerindra akan dibahas jika Jokowi menerima konsep dari pihaknya. Sebab, Dasco menegaskan bahwa partainya tak pernah meminta jatah menteri kepada Jokowi.

"Sudah berulang kali memang disampaikan oleh Pak Prabowo, ya kan, apa namanya, kalau dimintai kita bersedia membantu. Tapi kalau kita di luar juga kita siap membantu dari luar, kan begitu," ujar Dasco.

Kemarin Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara. Banyak hal yang dibahas keduanya, termasuk arah politik ke depan.

"Kita bertarung secara politik, selesai kita harus bersatu. Apabila diperlukan (dalam kabinet) kami siap. Itu sudah disampaikan juga saat pertemuan di MRT. Kalau diperlukan (dalam kabinet) kami tentu siap," ujar Prabowo.

Namun, kata Prabowo, jika Gerindra tidak masuk kabinet, mereka akan tetap loyal sebagai check and balance atau penyeimbang. "Karena di Indonesia tidak ada istilah oposisi ya, semua merah putih," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement