Sabtu 12 Oct 2019 08:15 WIB

Wiranto Masih Lemas, Bisa Diajak Ngobrol

Wiranto sempat menepis dan coba menghindar. Namun, ia tetap terluka di perut.

Kediaman tersangka pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto, SA (31) dan FA (21) di Kampung sawah, Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).
Foto:
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kanan) menunjukkan foto tersangka pelaku dan barang bukti penikaman Menko Polhukam Wiranto saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Pengamanan pejabat

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Polri akan meningkatkan kewaspadaan dalam prosedur pengamanan kunjungan pejabat tinggi pascaterjadinya insiden terhadap Wiranto. "(Pengamanan) akan kami evaluasi," kata Brigjen Dedi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat.

Namun, peningkatan kewaspadaan itu tidak serta-merta akan membatasi pejabat publik dalam berinteraksi dengan masyarakat. "Kalau untuk pejabat publik, tidak bisa dibatasi untuk dekat dengan masyarakat," katanya. Ia menegaskan, Polri tidak kecolongan terkait adanya insiden penusukan Wiranto karena Polri dan TNI telah melaksanakan standar prosedur pengawalan yang semestinya.

"Ada walpri (pengawal pribadi), ajudan, pengawal kendaraan roda dua, pengawal kendaraan roda empat, satu tim dari polsek, satu tim dari polda, satu regu dari Koramil, satu regu TNI AD," kata dia.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto mengatakan, selepas kasus itu, mau tidak mau pejabat negara harus dikawal ketat. "Sebenarnya, penjagaannya sudah ketat, pam harus berjaga di jarak lebih dekat lagi," kata Sidarto Danusubroto seusai membesuk Wiranto.

Pengamanan ketat itu kata dia juga mengingat pola penyerangan terhadap Wiranto yang melibatkan anak muda yang sudah terjerumus ke dalam tindakan kejam seperti itu. n Intan Pratiwi, Ronggo Astungkoroantara ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement