REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengutuk segala bentuk aksi radikalisme dan terorisme. Termasuk mengutuk kekerasan terkini yang terjadi di Indonesia.
"Ya saya mengutuk semua bentuk terorisme, semua bentuk radikalisme. Semua bentuk kekerasan kita hindari. Harus kita cegah, dan tidak boleh ada di Indonesia," ujar Prabowo di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Jumat (11/10).
Ia menyarankan agar semua masalah harus diselesaikan dengan kesejukan. Salah satunya lewat musyawarah mufakat di ruangan.
"Musyawarah mufakat di ruangan kalau perlu pukul-pukul meja (tidak apa-apa). Tapi tidak boleh ada penyelesaian dengan kekerasan, itu saya dari dulu tidak mau," kata Prabowo.
Ia mengatakan, masyarakat perlu bersatu untuk menolak setiap bentuk kekerasan tersebut. Kalau perlu diadakan dalam pendidikan.
"Para pemimpin semua sektor, semua bidang saya kira juga terutama semua para pemimpin agama harus benar-benar berani mendidik, mengajarkan untuk hindari bentuk-bentuk kekerasan seperti ini," kata Prabowo.
Prabowo yang ditemui usai menjenguk Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto itu mengatakan meihat Wiranto tertidur di Unit Gawat Darurat (Intensive Care Unit/ ICU).
"Jadi saya tadi datang menengok Pak Wiranto, pas saya datang beliau masih tidur. Tadi saya ketemu tim dokter. Alhamdulillah kondisinya stabil, mudah-mudahan cepat baik, kita doakan semua," ujar Prabowo.
Ia mendengar dari tim dokter yang merawat Wiranto kalau usus Wiranto baru saja dioperasi sehingga harus beristirahat. Prabowo berjanji akan datang lagi pada saat Wiranto terbangun.