Jumat 11 Oct 2019 14:10 WIB

Jokowi akan Sambangi Wamena dalam Waktu Dekat

Jokowi juga akan mengunjungi daerah Sentani yang sempat kena banjir bandang.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan anak-anak perwakilan siswa SD di Jayapura dan Asmat, Papua, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan anak-anak perwakilan siswa SD di Jayapura dan Asmat, Papua, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengunjungi Wamena, Papua dalam waktu dekat. Kunjungan ke Wamena akan dilakukan dalam satu rangkaian kunjungan ke Papua, termasuk meninjau progres pembangunan di Sentani pascabanjir bandang yang melanda wilayah tersebut pada Maret 2019 lalu.

"Kami akan meninjau yang banjir di Sentani dan Wamena dan kabupaten yang lain," ujar Jokowi di sela menerima kunjungan siswa-siswi SD Inpres Kemiri, Sentani, Jayapura di Istana Merdeka, Jumat (11/10.

Baca Juga

Meski begitu Jokowi belum bisa memastikan kapan agenda kunjungan kerja tersebut bisa dilakukan. "Masih dalam perencanaan di Sekretariat Negara," kata Jokowi singkat.

Pemerintah sendiri menargetkan untuk memulai rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan-bangunan yang rusak akibat kerusuhan di Wamena, Papua pada pekan ketiga Oktober 2019.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, fokus pemerintah saat ini adalam proses pembersihan puing dan sisa demonstrasi yang berujung ricuh pada 23 September 2019 lalu.

"Target (rehabilitasi) saya kira secepatnya. Sekarang ini sedang pembersihan, sejalan dengan penanganan keamanan. Mudah-mudahan dua minggu ini bisa bersih. Yang penting kita bersihkan, baru rehabilitasi," jelas Basuki.

Kementerian PUPR, jelas Basuki, telah mengirimkan tim teknis untuk melakukan pendataan dan audit terhadap kerusakan bangunan. Tercatat ada 10 kantor pemerintah yang rusak berat, di antaranya adalah Kantor Sekretariat Daerah, Badan Pengelola Keuangan, Kantor Inspektorat, Dinas Komunikasi dan Informasi, Satpol PP, Badan Lingkungan Hidup, PLN, KUA, hingga Dinas Perhubungan.

Selain bangunan rusak berat, tercatat pula 34 bangunan mengalami rusak ringan dengan rincian 8 gedung kantor dan 26 gedung sarana pendidikan. Pemerintah juga mencatat ada 450 rumah toko (ruko) dan 165 rumah yang rusak akibat dibakar massa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement