REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU), Aswandi Jailani, mengutuk aksi Menkopolhukam, Wiranto di Alun-alun Menes Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).
Aswandi meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut hingga ke akar-akarnya. "Pihak keamanan harus usut tuntas kasus ini secepat mungkin dan cari sampai ke akar-akarnya," ujar Aswandi kepada Republika.co.id, Kamis (10/10).
Menurut dia, Wiranto selama ini termasuk orang yang berani dalam menangani kasus radikalisme di Indonesia dan sangat tegas dalam membacakan pembubaran organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Karena itu, menurut dia, hal itu perlu diperhitungkan bagi kepolisian untuk mengungkap kasus itu.
Dia mengatakan, apapun motif pelaku penusukan itu sudah melecehkan keamanan Indonesia. Menurut dia, tidak seharusnya tokoh sekelas menteri lolos dari pengawalan pihak keamanan. "Sangat disayangkan kejadian sekonyol itu menimpa Menteri Ketahan politik dan Ham Indonesia," ucapnya.
Menurut dia, pemerintah Indonesia harus melakukan evaluasi besar atas adanya insiden tersebut. Karena, jika sekelas menteri saja menjadi korban, bagaimana negara bisa melindungi rakyatnya. "Ini harus jadi evaluasi bersama anatara rakyat dan pemerintah pusat terlebih pihak keamanan Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto ditusuk orang tidak di kenal saat turun dari kendaraan di alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10) sekitar pukul 11.55 WIB. Selain menyebabkan Wiranto terluka, kejadian melukai ajudan dan polisi yang sedang mengawalnya.