Kamis 10 Oct 2019 19:54 WIB

Menhan: Penusukan Wiranto tak Ancam Pelantikan Presiden

Menhan mengatakan tidak perlu ada peningkatan keamanan tokoh penting.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan sambutan pada acara Silaturahmi Purnawirawan TNI di Jakarta, Senin (29/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan sambutan pada acara Silaturahmi Purnawirawan TNI di Jakarta, Senin (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Peristiwa penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Pandeglang, Banten, tidak akan mengancam pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019. "Enggak, enggak (akan ancam pelantikan)," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menanggapi penusukan kepada Wiranto di Rindam XVIII Cenderawasih, Jayapura, Papua, Kamis (10/10).

Menurut Ryamizard, pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 akan tetap dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober mendatang. "Ya, lantik saja, memang kenapa? Aman. Hajar saja yang memberikan enggak aman. Itu sudah aturan, kok, segala macam, sudah hukum kita menang. Mau apa lagi? Saya kesal sebetulnya," katanya.

Baca Juga

Ia mengaku prihatin atas peristiwa yang menimpa mantan Pangab (Panglima TNI) itu yang menyebabkan luka di bagian perut. Ketika ditanyakan apakah perlu peningkatan keamanan tokoh penting seperti menteri, Ryamizard menyatakan tidak perlu.

"Ah, saya sih enggak perlu. Mudah-mudahan aman semualah enggak ada gitulah," kata Ryamizard.

Polisi menangkap dua pelaku penusukan, yakni seorang pria dan seorang wanita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement