REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi masyarakat (Ormas) Rekonsiliasi Masyarakat (Rekat) Indonesia Raya menggelar silaturahim, doa bersama, dan buka puasa Ramadhan bersama dengan para tokoh nasional, ulama, dan tokoh bangsa di Puri Wira Bhakti, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/4/2022). Acara itu dihadiri Menteri Pertahanan periode 2014-2019 Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu yang menjabat ketua Dewan Pembina Rekat Indonesia Raya.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil, mantan Menko Maritim Rizal Ramli, eks Menko Polhukam Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno turut hadir sebagai tamu undangan. Hadir pula para purnawirawan, seperti Mayjen (Purn) Supiadin Aries Saputra dan Mayjen (Purn) Tatang Zainudin.
Tokoh 212, seperti Habib Umar Al Hamid, Slamet Ma'arif, dan Heikal Hasan ikut berkumpul di acara itu. Tidak ketinggalan, tokoh pendukung pemerintah, seperti Ketua Umum Joman Immanuel Ebenezer dan undangan lain ikut hadir. Ketua Umum Rekat Indonesia Raya Eka Gumilar dan Sekjen Rekat Indonesia Raya Heikal Safar yang merangkap sebagai ketua panitia terpantau datang.
Dalam kesempatan itu, M Ridwan Kamil mengatakan, bangsa Indonesia bisa dijajah tiga setengah abad akibat mudah dipecah-belah dan banyaknya pengkhianatan. "Hilangnya Yugoslavia dan terpecah menjadi Serbia, Kroasia, Bosnia Herzegovina dan Montenegro akibat mereka tidak bersatu. Contoh lainnya India dan Pakistan, begitu juga Pakistan terpecah lagi dengan munculnya Bangladesh," ujarnya dalam siaran di Jakarta, Senin (18/4/2022).
Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu juga mengingatkan, bangsa Indonesia kuat jika Islam-nya kuat. Hal itu karena Islam membawa ajaran rahmatan lil alamin. "Sekitar 200 juta rakyat ini memeluk agama Islam, oleh karena itu kita harus memperkuat persatuan dan kesatuan," katanya.
Sementara itu Eka Gumilar dalam sambutannya mengatakan pentingnya memupuk semangat kebangsaan dari sosok tokoh bangsa, seperti Jenderal Ryamizard. "Saya belajar tentang kerendahan hati, kelenturan, perbedaan dan ketulusan serta menjalin persatuan," ucapnya.
Sekjen Rekat Heikal Safar menyampaikan, diselenggarakan acara silaturahim dan doa bersama berbagai tokoh tersebut demi kesatuan dan persatuan NKRI. "Kita sebagai figur tokoh bangsa dan Agama bagi masyarakat bisa saling merekatkan, menyejukan dan menyerukan dalam bingkai persatuan bangsa NKRI harga mati," ujar Heikal.
Baca: Heikal Ingatkan Menag Jaga Sikap dan Tutur Kata