Kamis 10 Oct 2019 08:20 WIB

Dana Bank Dunia untuk Citarum Cair Februari 2020

Selama hampir dua tahun perbaikan Sungai Citarum saat ini sudah telihat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah alat berat tengah mengeruk sedimentasi di Sungai Citarum di wilayah Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung, Ahad (7/7). Kedalamana sedimentasi bervarisi dari 3 sampai 5 meter.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Sejumlah alat berat tengah mengeruk sedimentasi di Sungai Citarum di wilayah Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung, Ahad (7/7). Kedalamana sedimentasi bervarisi dari 3 sampai 5 meter.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, mengakui program Citarum saat ini belum signifikan meskipun, semua pemangku kebijakan telah berusaha membuat kondisi Citarum membaik. Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, selama hampir dua tahun perbaikan Sungai Citarum saat ini sudah telihat.

Ridwan Kamil mengatakan, perbaikan kawasan daerah aliran sungai (DAS) Citarum  dari hulu sampai ke hilir diperkirakan bisa optimal setelah dana bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp 1,4 triliun cair. Dana tersebut, baru bisa diterima Pemprov Jabar pada Februari 2020.

"Ya selama ini mengalami banyak kemajuan, walaupun dengan anggaran yang secukupnya. Kami harap bisa akselerasi pada 2020 dengan dana dari Bank Dunia," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam Lokakarya Evaluasi Dua Tahun Percepatan Pengendalian DAS Citarum, Rabu (9/10).

Emil mengatakan, dana yang dikucurkan nanti tidak bisa diambil seluruhnya. Pemerintah pusat, akan memberikan anggaran sesuai dengan program yang telah dipersiapkan oleh Pemprov Jabar dengan melihat sisi urgensinya.

Saat ditanya apakah anggaran Bank Dunia tersebut sudah pasti cair, menurut Emil, anggaran sudah pasti cair walaupun kemungkinan dicicil sesuai kebutuhan. Karena ini dana negara jadi sangat disiplin dan tidak dihabiskan langsung.

"Ini bisa dua tahun bisa tiga tahun. Ini dananya Rp 1,4 triliun saya gak hapal Februari ini cairnya berapa karena itu teknis tapi disepakati angkanya segitu," katanya.

Untuk tahap pertama, kata dia, Pemprov Jabar kemungkinan akan menitikberatkan penggunaan anggaran pada penanganan limbah domestik. Selain limbah dari industri, Citarum juga tercemar berat oleh limbah dari rumah tangga.

"Tahun depan mulai penanganan sampah dengan berbagai teknologi. Diharapkan sampah (domestik) tidak masuk ke sungai dan berdampak pada pencemaran," katanya.

Untuk menyukseskan program ini, kata dia, banyak pihak yang terlihat mulai dari TNI, kepolisian, LSM, hingga kepala daerah. Sedikitnya, saat ini terdapat 200 kelompok yang harus bekerjasama memperbaiki Citarum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement