REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Paulus Waterpauw menyatakan Pemprov Papua dan Pemkab Jayawijaya terus berupaya mempercepat pemulihan kembali kondisi Kota Wamena. Saat ini, sebagian besar bangunan dan rumah-rumah warganya kini hanya menyisakan puing kehancuran akibat kerusuhan massa pada 23 September lalu.
"Pemprov dan Pemda setempat akan membantu pemulihan bangunan-bangunan yang rusak dan terbakar dengan cara membuat bangunan dari bahan papan secara temporer agar warga di pengungsian bisa segera kembali," kata Irjen Waterpauw di Timika, Rabu (9/10).
Kapolda mengatakan saat ini situasi Kota Wamena mulai aman dan kondusif. Kendati demikian, masih ada pengungsi yang memilih tinggal di posko pengungsian seperti di Polres dan Kodim Jayawijaya serta berbagai tempat ibadah di Kota Wamena.
Sebagian lainnya memilih mengungsi ke Jayapura dan Timika karena rumah dan harta benda mereka sudah habis dirusak dan dibakar massa perusuh pada 23 September lalu Adapun aktivitas persekolahan, kantor pemerintah dan perbankan di Wamena, katanya, kini sudah mulai berjalan kembali di tengah keterbatasan yang ada.
Irjen Paulus yang merupakan putra asli Papua kelahiran Fakfak itu mengaku sempat meninjau langsung kondisi kehidupan warga Wamena sebelum kedatangan Menko Polhukam Wiranto bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Wamena. "Kemarin pagi saya bersama anggota sempat blusukan ke pasar, kampung-kampung di Wamena. Saya lihat kondisi di sana sudah mulai normal. Hanya saja masih ada kekhawatiran warga terhadap situasi keamanan, terutama mereka yang tinggal di daerah pinggiran kota," ujarnya.
Sehubungan dengan itu, pihak TNI dan Polri telah menambah perkuatan anggota ke Wamena. Saat ini, katanya, sebanyak 13 Polda dari berbagai wilayah di Indonesia telah membantu pengamanan di wilayah Papua.
Adapun personel keamanan yang disiagakan di Wamena kini sebanyak 534 orang dari Brimob Nusantara dan pada Rabu siang telah dikirim lagi dari Jayapura sebanyak 100 orang. Selain itu, katanya, beberapa satuan setingkat kompi/SSK nantinya akan dikirim ke beberapa kabupaten di wilayah pegunungan Papua guna membantu pengamanan di daerah-daerah yang dianggap rawan seperti Mamberamo Tengah, Yalimo, Tolikara, Lanny Jaya dan beberapa kabupaten lainnya.