Selasa 08 Oct 2019 20:58 WIB

Kebakaran Hutan di Gunung Ciremai Padam

Secara umum api sudah tidak terlihat. Tapi masih ada asap.

Rep: Lilis Srihandayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah petugas gabungan berusaha memadamkan api yang membakar kawasan hutan di lereng Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Rabu (3/10).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah petugas gabungan berusaha memadamkan api yang membakar kawasan hutan di lereng Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), yang masuk Kabupaten Kuningan berhasil dipadamkan, Selasa (8/10). Begitu pula kebakaran hutan TNGC yang masuk wilayah Kabupaten Majalengka, juga sudah terkendali.

Kebakaran hutan itu terjadi di Blok Cijaha, Desa Padabeunghar dan Blok Erpah, Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, serta Blok Cibedug, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. "Penanganan kebakaran hutan kawasan TNGC telah selesai untuk wilayah Kabupaten Kuningan," tegas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Selasa.

Api pertama kali berasal dari Buper Awilega di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jumat (4/10) pukul 11.00 WIB. Api di lokasi tersebut mengarah ke Kebun Raya Kuningan (KRK) di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.

Pada Ahad (6/10) pukul 08.13 WIB, api sudah merambat ke Blok Cijaha di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan. Setelah dilakukan upaya pemadaman, api di Blok Cijaha dinyatakan padam pada Ahad (6/10) pukul 14.45 WIB.

Namun, pada Senin (7/10) pukul 16.30 WIB, muncul titik api baru di Blok Erpah, Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan. Tim pemadam kemudian berhasil memadamkan api di hari yang sama pada pukul 18.30 WIB.

Pada Selasa (8/10), Tim Damkarhutla yang berada di Bukit Seribu Bintang melakukan pemantauan, penyisiran dan pemetaan lokasi kebakaran di Blok Liang Angin/Cibedug, tepatnya di perbatasan wilayah Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Lokasi tersebut berada pada ketinggian 1.000 – 1.200 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

"Api di Blok Liang Angin/Cibedug, di perbatasan wilayah Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan sudah bisa dipadamkan pada Selasa (8/10) pukul 02.00 WIB," kata Agus.

Dengan padamnya api tersebut, lanjut Agus, maka penanganan kebakaran hutan TNGC yang masuk wilayah Kabupaten Kuningan dinyatakan selesai. Tim Damkarhutla dari BPBD, MPA, dan relawan pecinta alam sebanyak 60 orang sudah ditarik mundur dari Bukit Seribu Bintang.

"Penanganan lanjutan pasca kebakaran selanjutnya kami serahkan ke Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC)," ujar Agus.

Agus menyebutkan, di kawasan hutan TNGC yang masuk wilayah Kabupaten Kuningan, api membakar lahan seluas kurang lebih dua hektare. Sedangkan di Blok Erpah, Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, luas lahan yang terbakar ada sekitar lima hektare.

"Vegetasi di kawasan hutan TNGC yang terbakar itu berupa pinus dan semak belukar," terang Agus.

Sementara itu, untuk kebakaran hutan TNGC yang masuk wilayah Kabupaten Majalengka, juga sudah terkendali. Namun Tim Damkarhutla masih berada di lokasi untuk memastikan api benar-benar padam.

"Secara umum api sudah tidak terlihat. Tapi masih ada asap," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka, Agus Permana, saat dihubungi Republika melalui telepon selulernya.

Agus Permana menyatakan, untuk memastikan api benar-benar telah padam, pihaknya akan menunggu selama satu sampai dua hari kedepan. Dia berharap, api tak menyala kembali.

Selama upaya pemadaman berlangsung, Agus Permana menyatakan, angin kencang yang bertiup pada siang hari menjadi kendala. Karena itu, upaya pemadaman secara optimal baru bisa dilakukan malam hari usai Shalat Maghrib.

"Ketiadaan air di lokasi kebakaran juga menjadi kendala lain dalam upaya pemadaman api," ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement