Selasa 08 Oct 2019 17:23 WIB

Polisi Temanggung Selidiki Tulisan Tangan Siswa Bunuh Diri

Siswa SD di Temanggung diduga meninggal karena bunuh diri.

Police Line
Foto: [ist]
Police Line

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Kepolisian Resor Temanggung menyelidiki tulisan tangan siswa SD berinisial HAN (12), warga Kelurahan Butuh, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang meninggal gantung diri. Tulisan tersebut diduga pesan terakhir korban.

"Penyelidikan terhadap tulisan tangan korban tersebut untuk mengetahui benar-tidaknya tulisan tangan di selembar kertas yang diduga pesan terakhir korban," kata Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP M Alfan Armin di Temanggung, Selasa (8/10).

Baca Juga

Seperti diketahui korban diduga meninggalkan pesan terakhir berupa tulisan tangan di secarik kertas berbunyi: "Yowes nek pancen Bokde ora kenal karo aku tak ngendat alias mati nang buri omah, seko Pinjol (kalau Bude tidak mengenal saya, saya mau bunuh diri dengan cara menggantung di belakang rumah, dari Pinjol)."

"Intinya penyelidikan belum selesai, masih uji labfor untuk sampel tulisan tangan korban, termasuk dari sekolah untuk minta sampel tulisan tangan korban di sekolah. Nanti diuji benar atau tidak tulisan tangan yang diduga surat pesan terakhir dari korban tersebut yang ditinggalkan di rumah budenya," kata Alfan.

Hasil autopsi terhadap korban, kata dia, ditemukan adanya bekas gantung pada leher korban yang mengakibatkan gangguan pertukaran pernapasan menyebabkan mati lemas. "Berdasarkan hasil autopsi dan visum luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan," katanya.

Alfan menegaskan, polisi melakukan penyelidikan, pendalaman di sekitar lingkungan, dan uji labfor tulisan diduga pesan terakhir korban. Ia menyampaikan, surat diduga pesan terakhir dari korban tersebut ditemukan di rumah bude korban.

Ceritanya, pada Senin (7/10), budenya bangun hendak shalat Subuh. Di bawah pintu, dia mendapatkan kertas diduga pesan korban. Surat itu kemudian dibawa ke rumah korban, lalu diberikan kepada bapaknya.

Selanjutnya, bapak korban mengecek ke rumah bagian belakang ternyata korban sudah menggantung. Ayah korban berteriak, lalu warga berdatangan, kemudian korban diturunkan dan ditaruh di ruang tamu.

Atas kejadian ini warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Temanggung. Dari olah tempat kejadian perkara, ditemukan tambang buat gantung diri dan sejumlah pakaian yang dikemas taplak yang diduga sebagai alat pijakan korban untuk menggantung.

Ia menuturkan, keterangan dari orang tua korban, Heru Suwartono, pada malam itu korban tidak pulang dari rumah budenya sekitar pukul 07.00-08.00 WIB, kemudian keluar.

"Korban pergi ke mana masih didalami karena tanya ke teman-temannya sementara belum ada yang tahu dan informasi dari bapaknya, korban sering main keluar," katanya.

Menyinggung informasi yang beredar di media sosial bahwa korban dibunuh, Alfan mengatakan, informasi itu kemungkinan tidak benar. "Masyarakat silakan mengecek ke Polres Temanggung, bisa melalui telepon atau media sosial untuk klarifikasi," katanya.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement