Selasa 08 Oct 2019 10:01 WIB

Malang Masuk 9 Kota Terinovatif se-Indonesia

Kemendagri memilih Malang sebagai wilayah inovatif.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Reiny Dwinanda
Suasana Alun-alun Kota Malang atau Alun-alun Kotak.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Suasana Alun-alun Kota Malang atau Alun-alun Kotak.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang kembali terpilih sebagai wilayah inovatif oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Sementara itu, Jawa Tengah didapuk sebagai provinsi yang paling inovatif pada Innovative Government Award 2019.

Kali ini, Kota Malang masuk sebagai sembilan kota terinovatif di Indonesia bersama daerah lainnya, seperti Bandung dan Denpasar.  Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengatakan, salah satu filosofi dari inovasi adalah melakukan pemangkasan birokrasi yang panjang.

Hal ini, menurut Tjahjo, menjadi bagian dari upaya melakukan efisiensi agar layanan publik bisa berjalan dengan maksimal. Tjahjo pun menyerukan agar usaha mewujudkan smart goverment terus bergulir melalui inovasi daerah.

Menurut Tjahjo, lompatan strategis inovasi daerah harus melibatkan berbagai pihak. Dengan demikian, penyelenggaraannya bisa dilakukan  secara maksimal dan sesuai dengan kearifan lokal yang ada. Untuk itu, Tjahjo menegaskan, daerah tertinggal akan difasilitiasi percepatannya sehingga perlu dorongan untuk terus mewujudkan inovasi.

Kementerian Dalam Negeri juga mendorong semua daerah yang ada di Indonesia agar menampilkan ciri khas daerahnya, entah aspek wisata, kuliner, hingga flora dan fauna yang khas. Cara ini diharapkan bisa menjadi destinasi wisata.

"Kami dorong daerah agar melakukan hak paten terhadap ciri khas tersebut sehingga menjadi kekayaan daerah yang potensial," ujarnya.

Wali Kota Malang Sutiaji menyambut baik penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri. Ia menyatakan, penghargaan tersebut sesuai dengan visi inovasi di Kota Malang untuk memudahkan layanan publik juga menyasar kepada sektor perekonomian.

Menurut Sutiaji, terdapat manfaat penting dari kebijakan pemangkasan birokrasi menjadi pelayanan satu pintu. Beberapa di antaranya memudahkan bagi investor untuk menanamkan investasi di Kota Malang. Kebijakan ini nantinya akan berimbas kepada naiknya sektor perekonomian.

“Hal ini sudah kami jalankan secara maksimal, harapannya ke depan berbagai inovasi akan muncul di Kota Malang,” jelas Sutiaji dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (8/10).

Sutiaji berharap, penghargaan ini terus memicu Pemkot Malang dalam melahirkan inovasi baru pada tiap tahunnya. Dengan demikian, perwujudan smart city dan smart government bisa dilakukan secara maksimal dan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement