Selasa 08 Oct 2019 00:11 WIB

Kemenkes Lakukan Fogging di Posko Pengungsian Wamena

Pelayanan kesehatan di rumah sakit dan poliklinik sudah berjalan normal.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Kegiatan beberapa sekolah di Wamena, Papua, Senin (7/10). Di antaranya di SMAN 1 Wamena dan SMPN 1 Wamena.
Foto: Dok Pendam XVII Cenderawasih
Kegiatan beberapa sekolah di Wamena, Papua, Senin (7/10). Di antaranya di SMAN 1 Wamena dan SMPN 1 Wamena.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memberikan pelayanan kesehatan hingga mendistribusikan bantuan logistik kesehatan untuk korban kerusuhan di Wamena, Papua mulai dari penjernih air, hingga obat-obatan. Bahkan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) di kabupaten/kota dan provinsi sudah melakukan pengasapan atau fogging di posko pengungsian Kota Jayapura.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati mengaku mendapatkan laporan dari pusat krisis kesehatan Kemenkes bahwa, kondisi Wamena dilaporkan sudah kondusif dan aktivitas sudah normal, per Senin (7/10). Bahkan, ia melanjutkan, pelayanan kesehatan di rumah sakit dan poliklinik sudah berjalan normal.

Baca Juga

"Tetapi Kemenkes sudah mendistribusikan logistik kesehatan mulai dari lima penjernih air, 245 kilogram obat, dan 1,5 ton program makanan tambahan (PMT)," ujarnya saat ditemui Republika.co.id, di kantornya, di Kemenkes, Jakarta, Senin (7/10).

Tak hanya itu, ia menambahkan, Pusat Krisis Regional Papua mobilisasi tenaga kesehatan sebanyak 20 personel yang bekerja sejak 25 September 2019 lalu dan enam perawat masih stand by di rumah sakit (RS) Wamena dan pos pengungsi. Tak hanya itu, ia menyebutkan tim koordinator kesehatan masyarakat di pengungsian dan trauma healing sudah berangkat ke Jayapura pada 4 Oktober 2019 lalu. Terakhir Pelayanan kesehatan oleh tim kantor kesehatan pelabuhan (KKP) dan RS Wahidin Sudirohusodo.

"Kami bergerak dan tergabung dalam satuan tugas (satgas) gabungan untuk menangani korban kerusuhan Wamena dan satgas ini terus bergerak. Petugas dirotasi setiap dua pekan," ujarnya.

Hingga saat ini, Widyawati mengatakan, Kemenkes melakukan surveilans migrasi di KKP. Bahkan, ia menyebutkan adanya pelayanan kesehatan Terminal Pelabuhan Makassar karena 25 pengungsi masih sakit.

Tak hanya pemerintah pusat, Widyawati mengatakan, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) di kabupaten/kota dan provinsi sudah melakukan pengasapan atau fogging di pos pengungsian Kota Jayapura. Tak hanya itu, ia menyebutkan Tim Dinkes juga membagikan kelambu anti-nyamuk di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

"Kemudian mendirikan 14 pos kesehatan di pos pengungsian Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Jayawijaya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement