REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- PT KAI Daerah Operasional (Daops) 1 akan mengevaluasi keberadaan pelintasan Commuter Line tidak resmi di Kota Depok. Ada 15 jalan perlitasan liar di jalur Kereta Commuter Line Jakarta-Bogor di wilayah Kota Depok.
"Pelintasan liar tanpa palang pintu dan tidak dijaga itu kerap terjadi kecelakaan," kata Manajer Jalan dan Jembatan PT KAI Daop I Ramdani saat bersama Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Dadang Wihana meninjau jalan perlintasan liar di Gang H Dul, Pondok Terong, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Ahad (6/10).
Menurut Ramdani, di wilayah Kota Depok ada 15 jalan pelintasan Kereta Commuter Line di Kota Depok. Kebanyakan, perlintasan itu berada di perkampungan warga.
Dia menambahkan, melihat kondisi perjalanan Kereta Commuter Line yang semakin banyak yang mencapai sekitar lima menit, sekali tentunya sangat rawan kecelakaan. "Kami akan segera sosialisaikan untuk menutup semua perlintasan liar tersebut," ucapnya
Kepala Dishub Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, usulan mengevalusi keberadaan pintu pelintasan liar dilakukan setelah melihat banyaknya kejadian kecelakaan yang kerap jatuh korban jiwa. Namun, semua itu merupakan kebijakan pemerintah pusat, khususnya PT KAI Daop I.
"Penutupan pintu pelintasan liar semua kewenangan kementerian perhubungan khususnya PT KAI Daops I. Kami akan membantu secara bertahap memberikan pemahaman serta sosialisasi ke pengurus RT/RW serta tokoh warga sekitar agar diketahui masyarakat setempat saat dilakukan penutupan," katanya.
Menurut Dadang, harus ada alternatif lain jika pintu pelintasan liar ditutup agar masyarakat tidak terlalu jauh atau keberatan jika pelintasan liar ditutup. Tidak tertutup kemungkinan pintu perlintasan tetap ada tapi harus dijaga petugas setiap hari.