REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Ulama dan penulis senior Sumatera Barat Buya Mas'oed Abidin mengimbau warga Sumbar agar menahan diri supaya tidak terpancing dengan jatuhnya korban asal Minangkabau pada tragedi di Wamena pekan lalu. Buya Mas'oed menilai, tragedi di Wamena bukan karena perang antar etnis. Buktinya yang menjadi korban tidak hanya pendatang dari Minangakabau saja. Ada yang dari Makassar, Jawa, Madura, bahkan orang asli Papua juga turut menjadi korban.
"Yang sekarang ini (yang terjadi di Wamena) bukanlah perang etnis. Yang menjadi korban bukan orang Minangkabau saja," kata Buya Mas'oed kepada Republika, Selasa (1/10).
Buya Mas'oed yang merupakan mantan Ketua MUI Sumbar mengimbau masyarakat Sumbar kembali kepada jati diri sebagai masyarakat beragama dan masyarakat beradat yang menghormati etika.
Memang warga Sumbar di manapun berada kata Buya Mas'oed sedih mendengar kabar sanak saudara yang terbunuh akibat tragedi Wamena.
Menurut penulis buku Surau Kito ini, kesedihan warga Sumbar tidak harus dilampiaskan dengan emosi atau termakan provokasi melakukan aksi balas dendam.
Cara itu menurut Buya Mas'oed tidak akan menyelesaikan persoalan. Justru akan mendatangkan persoalan baru yang semakin meluas.
"Merusak itu mudah, tapi memperbaiki itu yang susah. Sebaiknya kita percayakan saja kepada pimpinan kita untuk menyelesaikan persoalan ini," ujar Buya Mas'oed.
Buya Mas'oed menyebut Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit telah berkunjung ke Wamena dan Jayapura melihat kondisi perantau Minang yang sedang mengungsi. Sepulang dari Papua, Wagub sudah menjelaskan mekanisme pemulangan warga asal Sumbar dari Papua.
Menurut Buya Mas'oed, langkah Pemprov Sumbar sudah tepat untuk menolong korban dan mendinginkan suasana. Lagi pula pemerintah pusat, TNI/Polri dan juga Pemprov Papua sudah menjamin keamanan di Wamena supaya tragedi serupa tidak terulang kembali.
"Gubernur Papua sudah meminta maaf. Wagub Sumbar juga sudah ke sana. Apa kita tidak percaya sama pimpinan-pimpinan kita itu? sebagai masyarakat beragama dan beradat kita percayakan ini kepada pimpinan kita," kata Buya Mas'oed menambahkan.