REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) menyatakan kawasan Soloraya cocok dikembangkan sebagai objek pariwisata halal. Potensi alam menjadi keunggulan yang dimiliki Soloraya.
"Selama ini wisata halal banyak mengeksplorasi wisata alam, ini banyak terdapat di Soloraya," kata Wakil Ketua Asita Jawa Tengah Daryono di Solo, Senin (30/9).
Ia mencontohkan wisatawan asing dari Arab Saudi lebih menyukai wisata alam dataran tinggi. Menurut dia, wisatawan asal Timur Tengah lebih menyukai dataran tinggi karena cuacanya yang dingin.
"Mereka kan berasal dari kawasan panas, jadi ketika ada tempat yang dingin mereka ingin mengeksplorasi itu," katanya.
Ia mengatakan beberapa objek wisata di Soloraya yang menyediakan wisata dataran tinggi di antaranya Kabupaten Boyolali dan Karanganyar. "Kalau secara nasional, Bogor menjadi lokasi yang cocok untuk dijual sebagai wisata halal," katanya.
Selain daerah dataran tinggi, dikatakannya, yang banyak menarik dieksplorasi untuk wisata halal yaitu wisata belanja. Menurut dia, objek wisata dalam Kota Solo yang layak ditawarkan di antaranya Laweyan dan Kauman.
"Wisatawan halal cenderung long term (waktu lama) dan banyak menghabiskan uang. Mereka senang berbelanja," katanya.
Terkait hal itu, saat ini pihaknya terus memperluas segmentasi pasar khususnya wisatawan asing agar lebih sering mengunjungi Solo. "Sekarang kan sudah ada penerbangan internasional dari Solo ke Malaysia dan Tiongkok. Kalau Timur Tengah masih lebih banyak menggarap pasar umrah, harapannya ini bisa diikuti penerbangan untuk lebih banyak wisatawan," katanya.