Senin 30 Sep 2019 17:33 WIB

Kericuhan Pecah di Palmerah, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Polisi menembakkan gas air mata setelah massa memprovokasi dengan lemparan batu.

Massa aksi yang membludak mulai menutupi jalan tol yang  berada di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (30/9).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Massa aksi yang membludak mulai menutupi jalan tol yang berada di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kericuhan pecah dalam demonstrasi yang berlangsung di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Barat, tepatnya di pelintasan rel kereta Palmerah, dekat pintu belakang gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin. Dalam kericuhan tersebut, aparat kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata, setelah demonstran terus memprovokasi dengan melemparkan batu dan botol mineral ke arah barikade aparat kepolisian.

Berdasarkan pantauan Antara, ratusan massa yang didominasi pelajar berseragam putih abu-abu tersebut terus melempari aparat dengan berbagai benda tumpul, meski gas air mata terus ditembakkan berulang kali. Demonstran yang terkonsentrasi di tengah perlintasan rel memanfaatkan batu-batu kerikil untuk menyerang aparat.

Baca Juga

Aparat yang sebelumnya bertahan, mulai maju merangsek ke arah demonstran. Selain menggunakan gas air mata, aparat kepolisian juga menembakkan water cannon untuk memecah konsentrasi demonstran.

Kericuhan berlangsung sekitar lima menit. Demonstran yang mulai terdesak terpukul mundur menuju arah Jalan Palmerah Selatan dan Jalan Tentara Pelajar arah Slipi. Suasana di sekitar lokasi masih belum terkendali. Asap putih gas air mata masih mengepul di tengah pelintasan kereta api Stasiun Palmerah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement