Senin 30 Sep 2019 17:21 WIB

Menkes Sebut 31 Dokter Masih Menetap di Wamena

Menkes minta petugas kesehatan selalu memakai seragam berwarna putih.

Rep: Haura Hafizah/ Red: Muhammad Hafil
Prajurit TNI melakukan patroli keamanan di Wamena, Papua, Senin (30/9/2019).
Foto: Antara/Iwan Adisaputra
Prajurit TNI melakukan patroli keamanan di Wamena, Papua, Senin (30/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, mengatakan, terdapat 31 dokter yang terdiri dari dokter spesialis dan dokter umum yang masih menetap di Wamena, Papua. Mereka tidak meminta kembali ke DKI Jakarta melainkan ingin menetap disana untuk membantu para masyarakat Wamena.

"Ada tiga dokter spesialis anak yang masih menetap di sana. Dokter kandungan juga ada. Kalau dokter spesialis umumnya kebanyakan orang non Papua karena ada tugas pendayagunanan dokter spesialis untuk membantu masyarakat di Papua," katanya di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (30/9).

Baca Juga

Kemudian, Nila mengimbau agar para tenaga kesehatan harus memakai baju kesehatan yang berwarna putih kemanapun mereka pergi. Kalau perlu ada tulisan "kesehatan" di bajunya. Sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di daerah Papua yang mengakibatkan hal yang tidak diinginkan.

Nila menambahkan jika tenaga kesehatan berada di daerah rawan dan merasa terganggu oleh aktivitas perusuh disarankan untuk mengungsi ke fasilitas kesehatan terdekat. "Kami mengharapkan mereka berada di tempat-tempat yang aman yaitu rumah sakit," kata dia.

Lalu, ia melanjutkan demi keamanan para tenaga kesehatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) harus memberikan pengawalan yang lebih bagi tenaga kesehatan yang berada di Wamena agar tidak ada lagi kejadian tenaga kesehatan menjadi korban kerusuhan.

"Dalam hal keamanan kami menitip tenaga kesehatan kami kepada TNI dan Polri agar tetap dikawal. Kami bekerja sama dengan mereka dalam hal keamanan. Saya harap keadaan tetap kondusif," kata Nila.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement