Senin 30 Sep 2019 08:11 WIB

Pemerintah Pusat Diharapkan Bantu Pemulangan Perantau Wamena

Ongkos penerbangan dari Papua ke Padang sangatlah besar.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit (kanan) berdiri di antara dua peti jenazah korban kerusuhan Wamena yang telah tiba di Bandara International Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (26/9/2019).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit (kanan) berdiri di antara dua peti jenazah korban kerusuhan Wamena yang telah tiba di Bandara International Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (26/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan pihaknya membutuhkan dana besar untuk biaya pemulangan warga yang saat ini terjebak dalam situasi konflik berdarah di Wamena Papua. Ia mengatakan ongkos penerbangan dari Papua ke Padang sangatlah besar. Pemprov pun harus menyiapkan dana miliaran rupiah agar bisa mengevakuasi warga yang ingin kembali ke Ranah Minang. Nasrul berharap pemerintah mau membantu pemulangan ini agar beban biaya Pemprov tidak terlalu berat.

"Kalau pemerintah pusat bisa menanggung bagus sekali kami tunggu," kata Nasrul, Ahad (29/9).

Dalam kesempatan berbeda Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan keterbatasan dana APBD untuk memulangkan perantau dari Papua. Tapi menurut Irwan, Pemprov bisa memaksimalkan dana dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan beberapa pihak ketiga yang mau membantu.

Pemprov pun kata dia telah membuka pintu donasi melalui rekening Sumbar Peduli Sesama. Di sana diharapkan adanya masuk bantuan dari warga Sumbar di manapun berada. Termasuk bantuan dari komunitas perantau Minang di berbagai daerah lain.

"Sudah ada masuk ke rekening kita. Dari Kabupaten/Kota, dari perantau juga. Nanti uang ini untuk menanggung tiket pulang dari Papua ke Padang," ujar Irwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement