Sabtu 28 Sep 2019 19:45 WIB

BMKG: Hujan Lokal Kurangi Titik Panas di Kalsel

Perkiraan hujan lokal akan masih terjadi dalam beberapa hari ke depan di Kalsel.

Pengendara sepeda motor menorobos hujan di Jembatan Banua Anyar, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (23/9/2019).
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Pengendara sepeda motor menorobos hujan di Jembatan Banua Anyar, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (23/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin menyatakan jika hujan lokal yang terjadi di Kalimantan Selatan telah mengurangi hotspot atau titik panas.

"Perkiraan hujan lokal akan masih terjadi dalam beberapa hari ke depan di hampir seluruh wilayah di Kalsel," kata Staf Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, Muhammad Shaaimul Qadri di Banjarbaru, Sabtu (28/9).

Shaaimul menjelaskan, fenomena hujan lokal diartikan hujan yang jatuh di daerah tertentu saja alias tidak merata. Untuk Kalsel saat ini, terjadinya di siang hingga sore hari.

"Pola curah hujan lokal memiliki ciri yang berkebalikan dengan pola hujan monsunal, yaitu saat wilayah pola hujan monsunal mengalami musim hujan, maka wilayah dengan pola hujan lokal mengalami musim kemarau dan itu saat ini terjadi di Kalsel," ujarnya.

Meski masuk kategori hujan lokal, kata Shaaimul, namun masyarakat tetap harus mewaspadai potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

"Jika udara yang berkondensasi banyak dan kondisi atmosfer tidak stabil, maka tumbuh awan jenis cumulonimbus yang dapat menyebabkan hujan lebat yang juga berpotensi diiringi petir," jelasnya.

Hujan yang mengguyur pun tak lantas membuat sebaran titik panas hilang semua. Dari pantauan Satelit Terra, Aqua dan Suomi NPP yang dikutip BMKG, pada Sabtu sore terdapat 61 hotspot, meningkat dari kondisi pagi harinya yang hanya tigahotspot.

Untuk sebaran hotspot terlihat di Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Balangan, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru. Adapun daerah yang masih waspada terhadap kemudahan lahan terbakar, tambah Shaaimul, yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Tanah Laut.

Berdasarkan pantauan Antara sepanjang Sabtu dari pagi hingga petang, wilayah Kota Banjarbaru yang selama ini paling terdampak kabut asap akibat kebakaran lahan di Guntung Damar sekitar Bandara Syamsudin Noor, udara terlihat cerah tanpa asap.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement