Jumat 27 Sep 2019 19:49 WIB

Polisi Sebut Ajakan Aksi Pelajar di Yogyakarta Hoaks

Beredar undangan aksi pelajar di Yogyakarta pada 30 September 2019.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Puluhan pelajar SMK asal Purwakarta, diamankan petugas saat menaiki kereta KRD di Stasiun Purwakarta, Jumat (27/9). Kuat dugaan, pelajar ini hendak bergabung mengikuti demo di Jakarta.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
[ilustrasi] Puluhan pelajar SMK asal Purwakarta, diamankan petugas saat menaiki kereta KRD di Stasiun Purwakarta, Jumat (27/9). Kuat dugaan, pelajar ini hendak bergabung mengikuti demo di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ajakan unjuk rasa kepada seluruh elemen masyarakat Senin (30/9) mendatang belakangan beredar di media sosial. Sejauh ini, pihak kepolisian yang belum mendapat surat pemberitahuan menilai itu hoaks.

Kabid Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yulianto mengatakan, Polda DIY telah memonitor adanya ajakan-ajakan di media sosial untuk unjuk rasa. Undangan memang menyebutkan rencana pada 30 September 2019.

Untuk itu, Polda DIY melakukan koordinasi ke sekolah-sekolah. Baik Sekolah Menengah Umum (SMU) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tentang ajakan yang beredar kepada guru-guru dan siswa-siswa. "Ada yang tahu broadcast tersebut, namun ada juga yang tidak tahu," kata Yulianto, Jumat (27/9).

Meski begitu, sekolah baik guru-guru atau siswa-siswa menyatakan tidak akan mengikuti aksi tersebut. Yulianto menuturkan, Polda, Polres, Polsek beelum menerima surat pemberitahuan soal unjuk rasa.

"Penanggung jawab broadcast maupun meme di medsos tidak ada, sehingga kami simpulkan sementara ajakan itu hanyalah hoaks," ujar Yulianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement