REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Masyarakat tidak perlu khawatir jika mendapat obat dari instalasi farmasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok. Obat di Instalasi RSUD Kota Depok mulai dari pembelian hingga distribusi obat ke pasien semuanya dalam sistem yang dijaga ketat.
"Kami jamin tak ada obat kadaluarsa," kata Kepala Instalasi Farmasi RSUD Depok, Sari Rosalita di RSUD Kota Depok, Rabu (25/9).
Menurut Sari, di RSUD Kota Depok, obat selalu dipastikan kadaluarsanya dan keaslian obat yang dipesan saat melakukan belanja obat. Terlebih, pihaknya memiliki instalasi pengadaan khusus untuk belanja obat melalui distributor, jalur dan pengadaan resmi.
"Setelah pembelian obat, kami ada penerimaan dengan pejabat khusus yang menerima. Kemudian akan di cek tanggal kedaluarsanya, begitu juga dengan nomor batch yang tercantum di pedoman pelayanan farmasi semuanya tercantum," jelas Sari.
Dia menambahkan, untuk penyimpanan, RSUD Kota Depok menerapkan sistem first in first out. Maka untuk barang masuk dengan tanggal kedaluarsa paling jauh, akan disimpan paling belakang. Tentu proses penyimpanan berdasarkan stabilitas, tanggal kedaluarsa, serta sifat bahan obat.
Selanjutnya tahap distribusi obat. Distribusi ini memiliki standar kedaluwarsa yang paling dekat akan didistribusikan terlebih dahulu. Walaupun datangnya obat tersebut lebih lambat.
"Untuk pengendalian obat, kami juga dengan stiker. Kalau obat kedaluwarsa kurang dari enam bulan akan ditempel stiker yang menjadi warning bagi kami," tegas Sari.
Selanjutnya, dia mengutarakan, apoteker di RSUD Kota Depok sangat teliti dalam distribusi obat khususnya yang Looks Alike Sound Alike (LASA). Agar tidak ada kesalahan dalam pemberiannya kepada pasien. "Kalau obat yang ada di kami sudah mendekati tanggal kedaluwarsa, kami tidak segan mengajukan retur, dan ini ada policy khusus juga," terang Sari.