REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siang tadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencoba jalur sepeda lewat Bundaran HI, terus ke Tanah Abang, Pejompongan, terus langsung ke pintu belakang Gedung DPR/MPR RI. Rute tersebut ia tempuh sekitar setengah jam.
"Saya sampe sini selamat ya, aman, Alhamdulillah. (Di sini) ada undangan untuk Pansus Pemindahan Ibu Kota. Sebelumnya, ada undangan peluncuran buku AM Fatwa,” kata Anies saat bersepeda bersama beberapa jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke Gedung DPR/MPR yang berjarak sekitar 9 (sembilan) kilometer, pada Rabu siang (25/9).
Meski bersepeda, Anies tampak tetap menggunakan batik resmi dan helm saat menuju kawasan Senayan itu. Menurutnya, kebiasaan ketika bersepeda tidak perlu difasilitasi oleh atribut-atribut bersepeda yang harganya relatif mahal.
Cukup menggunakan helm pengaman dan pakaian sehari-hari. Bahkan, batik yang resmi pun bisa digunakan untuk bersepeda.
“Jadi, tidak perlu pakaian khusus, tidak perlu kacamata khusus yang mahal-mahal. Tapi, pakaian yang apa adanya saja. Saya tadi pakai batik begini, kemudian di perjalanan lancar siang hari,” ujarnya.
Menurut Anies, sepeda bukan alat olahraga semata, tetapi juga alat transportasi. Ia ingin masyarakat Jakarta terbiasa menggunakan sepeda dalam kegiatan sehari-hari, sehingga Jakarta menjadi Kota Pelopor Ramah Bersepeda.
“Kita ingin agar masyarakat melihat sepeda bukan sekadar alat olahraga, tapi sebagai alat transportasi," terangnya.
Anies kembali mengajak membiasakan aktivitas bersepeda di Jakarta. Anies pun menjanjikan pada November 2019 ini setidaknya 500 kilometer jalur khusus sepeda sudah rampung.
"Pada November, total jalur sepeda yang akan selesai adalah sepanjang 500 kilometer,"
Dengan rampungnya 500 kilometer jalur khusus sepeda di Jakarta itu, Anies berharap, warga Jakarta dapat memanfaatkan fasilitas jalur sepeda ini sebaik-baiknya dan membiasakan diri bersepeda saat berkegiatan sehari-hari. Menurutnya, bersepeda perlu ditumbuhkan dan menjadi gaya hidup baru.