Rabu 18 Sep 2019 18:25 WIB

Wisata Teknologi Nuklir Pertama akan Hadir di Bandung

Teknolog nuklir bila dikelola dengan baik manfaatnya sangat banyak untuk kehidupan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Nuklir
Nuklir

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Nuklir, mungkin bagi sebagian orang menakutkan karena takut terkena paparan radiasinya dengan paradigma yang ada di masyarakat. Persepsi yang saat ini berkembang di masyarakat, nuklir radiasinya bisa menyebabkan kanker, rambut rontok sampai kemandulan. Padahal, itu semua adalah mitos yang tak terbukti kebenarannya.

Semua masyarakat yang akan ke Kota Bandung atau orang yang tertarik dengan teknologi nuklir, sekarang bisa mengetahui lebih banyak tentang teknologi nuklir tersebut. Karena, sebentar lagi Kota Bandung akan memiliki wisata teknologi nuklir pertama yang hadir di kota kembang ini.

Baca Juga

Menurut Kepala Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT), Jupiter Sitorus, teknolog nuklir bila dikelola dengan baik manfaatnya sangat banyak untuk kehidupan manusia. Salah satunya, untuk kesehatan dalam mematikan sel kanker bisa langsung ke obyeknya tanpa mematikan organ yang lainnya. Agar masyarakat bisa lebih mengenal teknologi nuklir ini, dalam waktu dekat ia akan melaunching wisata teknologi nuklir.

"Pada 30 Oktober akan kami launching. Masyarakat, bisa melihat langsung fasilitas-fasilitas yang ada di kita," ujar Jupiter kepada wartawan, Rabu (18/9).

Saat ini, kata dia, Batan telah mempersiapkan ruang pameran yang nantinya akan memberikan segala informasi tentang nuklir. Target dari wisata ini adalah masyarakat yang terdidik.

"Wisata teknologi, ini kami buka untuk umum dan gratis tak akan dikenakan tarif," katanya.

Jupiter berharap, wisata dengan melihat fasilitas nuklir ini bisa dimanfaatkan juga oleh orang-orang yang tertarik dengan teknologi nuklir. Namun, memang saat berkunjung, pihaknya akan memberikan aturan ketat. Karena, berdasarkan aturan internasional orang yang bisa langsung melihat fasilitas teknologi nuklir ini harus berusia 18 tahun ke atas.

"Ini persyaratan internasional, hanya 18 tahun ke atas yang bisa masuk daerah tertentu. Nah, pengunjung anak-anak hanya bisa berkunjung ke ruang pameran. Tapi, semua gambaran fasilitas yang ada di Batan semua akan ada disana," paparnya.

Saat ini, kata dia, Batan Bandung memiliki satu reaktor yang masih aktif beroperasi. Reaktor bernama Trigana 2000 itu untuk kepentingan riset, training, dan menghasilkan radioisotop untuk kepentingan industri dan kesehatan.

"Reaktor nuklir di Bandung adalah yang pertama di Indonesia, sebelum Yogyakarta dan Tangerang," katanya.

Melalui wisata nuklir ini, kata Jupiter, ia pun ingin menyampaikan kalau Batan, sudah memulai era nuklir sejak dulu. Kota Bandung harus bangga, untuk mempunya fasilitas ini.

Kendati nantinya terbuka untuk umum,  namun Jupiter memastikan keamanan pengunjung akan menjadi prioritas utama. Pihaknya, akan menjamin tak akan sampai ada accident ataupun pencemaran.

"Kami akan sangat perhatikan faktor keselamatan dan keamanan. Apalagi komunitas pengawasan nuklir internasional sangat ketat tentang hal ini. Keamanan prioritas kami," katanya.

Sementara menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, Pemkot Bandung sangat mendukung wisata ini. Bahkan, pihaknya akan mencoba membuat jalur wisata dengan menyambungkan ke obyek wisata yang lain seperti Baksi, ada cagar budaya, dan ada kebun binatang.

"Kami akan mengajak hotel-hotel untuk mendukung kawasan wisata ini. Hotel, bikin promo untuk menarik wisatawan dengan harga kompetitif," katanya.

Kenny optimistis, wisata teknologi ini akan sangat menarik bagi wisatawan karena salah satu atraksinya memperlihatkan cara pengembangan pengolahan nuklir.

"Ini kayaknya pertama di Bandung ya dan baru. Selama ini, wisata teknologi paling ada di ITB tapi itu teknologi bukan teknologi nuklir," katanya.

Kenny pun memperkirakan, Wisata Teknologi Nuklir ini, bisa mendatangkan ribuan wisatawan. Di awal pembukaan, ia memprediksi pengunjung yang datang  bisa  200 sampai 300 kunjungan. Terutama, orang yang senang dengan teknologi.

"Tak hanya Bandung, luar Bandung dan Qsean regional juga akan datang kesini. Saya optimistis di awal pembukaan pengunjungnya dalam seminggu 200 sampai 300 orang," kata Kenny seraya mengatakan, market dari wisata ini yang sudah pasti adalah sekolah dan milenial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement