Jumat 13 Sep 2019 18:39 WIB

Sivitas Akademika Unand Lakukan Aksi Tolak Revisi UU KPK

Peserta aksi mengenakan kostum serba hitam sebagai bentuk rasa duka cita

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Universitas Andalas
Universitas Andalas

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG --  Civitas akademika Universitas Andalas, Padang melakukan aksi menolak revisi Undang Undang KPK di depan Kampus Unand, Jumat (13/9). Puluhan mahasiswa dan sejumlah dosen Unand ini melakukan aksi di bundaran di depan Gedung Rektorat. Peserta aksi mengenakan kostum serba hitam sebagai bentuk rasa duka cita karena nasib KPK yang menurut mereka di ambang kematian.

"Kami menolak revisi UU KPK yang dilakukan seluruh fraksi di KPK. Ini sama saja dengan membunuh KPK secara perlahan," kata juru bicara  peserta aksi, Doko, kepada Republika.

Civitas akademika Unand ini selain berorasi, juga melakukan aksi teatrikal menampilkan boneka mayat. Sejumlah peserta aksi menggendong boneka mayat tersebut bersama-sama dan brberapa lagi ada yang menaburkan bunga rampai ke sekujur tubuh mayat. Di atas badan mayat ada poster dengan tulisan, 'DPR, Jokowi, jangan bunuh KPK'.

Doko menambahkan pihaknya juga sangat kecewa karena DPR diam-diam telah menetapkan pimpinan KPK tengah malam. Ia heran melihat parlemen kenapa harus buru-buru dan diam-diam menetapkan pimpinan KPK yang sejak awal menuai banyak kritik dari publik. Karena calon pimpinan KPK dinilai punya trek rekor yang tidak kredibel.

"Kami melihat adanya kompromi agar membuat KPK lemah," ujar Doko.

Setelah melakukan aksi di depan kampus Unand sejak pagi sampai siang, mahasiswa ini melanjutkan aksi di depaj Gedung DPRD Provinsi Sumbar.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement