REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Jimmy M. Rifai Gani
“Kita teruskan perjuangan Bapak." Itulah kata-kata Mas Ilham Habibie saat kami menemuinya untuk takziah di kediaman Bapak BJ Habibie. Saya hanya bisa menjawab, “Insyaa Allah, Mas Ilham”.
Untuk dapat bersalaman dengan Mas Ilham Habibie, saya disertai istri dan anak tertua melewati waktu sekitar satu jam. Kediaman Keluarga Habibie di Patra Kuningan dipenuhi dengan lautan manusia yang ingin sekedar memberikan doa untuk Pak BJ Habibie beserta keluarga yang ditinggalkan. Dalam antrean yang dipenuhi dengan banyak santri, dzikir dan doa terus dikumandangkan dalam hangatnya suhu dikarenakan begitu banyaknya manusia yang ada dalam ruangan.
Kebetulan kehidupan keluarga kami banyak bersinggungan dengan keluarga Pak Habibie. Saat ayah saya almarhum Ahmad Fauzie Gani dinas sebagai seorang diplomat, beliau sering ditugaskan untuk menemani Pak Habibie, sehingga dapat belajar banyak dari beliau.
Suatu hari di tahun 1991, ayah saya memberanikan diri untuk bercerita tentang prestasi akademik saya dan saat Pak Habibie mendengarnya, beliau pun memberikan beasiswa untuk mengambil kuliah di AS mengambil aeronautical engineering. Beliau sangat peduli dengan anak-anak muda berprestasi dan banyak menyekolahkan mereka di dalam maupun luar negeri untuk menimba ilmu.
Saat ayah saya ditugaskan di San Francisco pada tahun 1993-1997, Mas Ilham yang saat itu sedang bertugas di perusahaan Boeing dengan markasnya di Seattle, beberapa kali menyempatkan untuk datang membawa keluarganya berkunjung dan menginap di rumah kami. Walaupun anak seorang petinggi negara, beliau justru mengajak kami berjalan-jalan menggunakan transportasi umum. Dalam kesempatan tersebut saya belajar banyak dari kesederhanaan hidup Mas Ilham dan keluarga, yang diajarkan oleh Bu Ainun dan Pak Rudy Habibie.
Sejak bertemu dan mengenal lebih dalam Mas Ilham Habibie, saya menjadi pengagum berat dari keluarga Habibie. Hal ini bertambah setelah mendengar cerita-cerita luar biasa dari adik ayah saya (almarhum Firman Gani) yang kebetulan pada 1998 diangkat menjadi ajudan Presiden Habibie.
Kecerdesaan Pak Habibie dengan konsep iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan imtaq (iman dan tagwa) yang beliau perjuangakan, merupakan konsep luar biasa yang patut untuk kita teruskan. Pendekatan holistik dalam kehidupan yang tidak saja mengedepankan kesuksesan di dunia, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menghadap sang ilahi kelak.
Kekaguman saya bertambah lagi saat Himpunan Alumni Amerika Serikat (Alumnas) mengadakan nonton bersama film Rudy Habibie pada 6 Agustus 2016. Setelah film selesai, saya memoderatori diskusi dengan Pak Habibie sebagai narasumbernya. Beliau begitu antusias menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh penonton. Sungguh beliau merupakan sumber inspirasi yang luar biasa.
Berkaca kepada beberapa peristiwa di atas, ada beberapa poin perjuangan yang saya tangkap perlu untuk kita teruskan:
- Kita perlu terus berjuang untuk mendukung para pemuda dan pemudi Indonesia agar menimba ilmu pengetahuan setinggi-tingginya sampai ke luar negeri, dan pada saaatnya mereka perlu kembali membangun ibu pertiwi.
- Kita perlu terus berjuang untuk menyeimbangkan kehidupan yang bukan saja berorientasi kepada duniawi saja, tetapi dengan pendekatan holistik yang berlandaskan kepada ilmu pengetahuan, teknologi, serta iman dan taqwa.
- Kita perlu terus berjuang untuk mempertahankan kesetiaan sejati kepada keluarga, bangsa, negara dimanapun dan bagaimanapun perjuangan itu.
- Kita perlu terus memberikan inspirasi dan mendorong agar setiap warga bangsa ini dapat meneruskan perjuangan dan memberikan sumbangsih kepada kemajuan bangsa.
Perjuangan Pak Habibie di dunia telah sampai pada titik akhir. Mari kita teruskan perjuangan Bapak agar Indonesia bisa maju dan unggul sesuai dengan cita-cita pendahulu kita. Semoga Bapak BJ Habibie diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Tidak semua perjuangan berakhir dengan kemenangan, namun setiap kemenangan harus didapatkan melalui perjuangan. Pak Habibie menujukan bahwa beliau adalah seorang pejuang sejati. Bagaimana dengan kita? Yuk kita teruskan perjuangan Bapak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
