REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto menegaskan, situasi kamtibmas di wilayah itu kini sudah sangat kondusif berkat dukungan dan kerja sama seluruh komponen masyarakat setempat. Penyampaian aspirasi warga Mimika didorong lewat dialog daripada melalui aksi demonstrasi.
"Sejauh ini Alhamdulilah masih aman dan kondusif. Memang kemarin-kemarin ada isu-isu akan ada unjuk rasa di Bandara baru Mozes Kilangin, namun kami sudah melakukan apel gelar pasukan dan kekuatan di sana. Sekarang tidak ada lagi masalah dan unjuk rasa di Timika," kata AKBP Agung kepada pers di Timika, Rabu (11/9).
Kapolres mengimbau kelompok masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasi agar mengubah kemasan aspirasinya tidak lagi dalam bentuk demonstrasi atau unjuk rasa. Namun, lebih pada upaya dialog dengan pihak-pihak pemangku kepentingan terkait.
Sejauh ini, Polres Mimika telah memfasilitasi pengajuan aspirasi dari empat kelompok, di antaranya kelompok pengusaha asli Papua yang tergabung dalam wadah Kamar Adat Papua (KAP), pemilik tanah hak ulayat atas tujuh titik di Kota Timika, serta aspirasi para orang tua murid dan pelajar yang pulang dari SMA-SMP Lokon Sulawesi Utara. Melalui penyelesaian dengan cara dialog tersebut, katanya, pihak-pihak tersebut akan langsung berhadapan dengan para pengambil kebijakan baik dari kalangan Pemkab Mimika maupun pihak terkait seperti LPMAK dalam hal pengiriman peserta program beasiswa ke luar Papua.
"Kalau aspirasi disampaikan dengan cara unjuk rasa, mungkin aspirasi itu tidak akan didengar oleh pihak-pihak yang punya kapasitas untuk mengelola permasalahan tersebut. Belum lagi kalau unjuk rasa berlangsung anarkis, melakukan perusakan fasilitas umum, tentu akan berimplikasi pada masalah hukum. Tapi kalau dilakukan dengan cara dialog, semua pihak terkait akan kita undang untuk membahas apa permasalahannya dan bagaimana solusi yang ditempuh untuk menjawab permasalahan tersebut," jelas AKBP Agung.
Guna membangun kesadaran bersama seluruh elemen masyarakat Mimika terkait permasalahan yang kini terjadi di seluruh wilayah Papua, pada Kamis (12/9) akan digelar 'Deklarasi Damai' para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan seluruh paguyuban suku-suku di wilayah itu. Deklarasi bertempat di Gedung Eme Neme Yauware Timika.
Kapolres memandang deklarasi damai seluruh tokoh di Mimika itu sangat positif untuk membangun kesadaran bersama untuk menjaga Mimika yang aman, damai dan rukun di tengah kebhinekaan suku, agama, ras dan golongan. Sebab, sebelumnya Timika sempat dilanda kerusuhan pada 21 Agustus 2019 lalu saat berlangsung aksi unjuk rasa warga Papua menyikapi kasus rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.
Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan juga menilai situasi kamtibmas di Mimika, terutama di Kota Timika kini sudah benar-benar pulih pascaunjuk rasa yang berakhir rusuh pada 21 Agustus 2019. Dandim mengatakan kondusifnya situasi kamtibmas di Mimika bisa terlihat saat pelaksanaan acara pelantikan Bupati-Wakil Bupati Mimika terpilih periode 2019-2024, pasangan Eltinus Omaleng-Johannes Rettob pada Jumat, 6 September 2019.
"Situasi kamtibmas di Mimika yang kondusif saat ini mudah-mudahan menjadi gambaran kepemimpinan Bupati-Wakil Bupati Mimika yang baru selama lima tahun ke depan sehingga diharapkan semua program yang dicanangkan oleh Pemkab Mimika bisa berjalan lancar dengan situasi keamanan yang kondusif," kata Letkol Nainggolan.