Senin 09 Sep 2019 15:51 WIB

Pemerintah Fasilitasi Mahasiswa Papua Kembali ke Asrama

Pemerintah siapkan Hercules untuk mengangkut para mahasiswa kembali ke kampus mereka.

Menko Polhukam Wiranto memimpin rapat koordinator terkait kondisi keamanan Papuadi Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (9/9/2019).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menko Polhukam Wiranto memimpin rapat koordinator terkait kondisi keamanan Papuadi Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (9/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, mahasiswa Papua dan Papua Barat yang menimba ilmu di sejumlah daerah ramai-ramai pulang ke kampung halamannya. Menurut dia, para orang tua mahasiswa khawatir dengan isu adanya tekanan terhadap anak-anaknya itu.

Wiranto mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan para orang tua agar tak khawatir dengan keamanan anak-anaknya di luar Papua dan Papua Barat. Untuk itu, kata dia, Panglima TNI memprakarsai untuk menyiapkan Hercules yang dapat mengangkut para mahasiswa kembali ke kampus mereka.

"Dan atas parakarsa Panglima TNI disiapkan angkutan Hercules untuk bisa mengangkut mereka kembali ke tempat-tempat mereka belajar dengan jaminan bahwa di tempat mereka belajar tidak akan ada tekanan apa-apa," ujar Wiranto di Kantor Kemenko polhukam sebelum rapat koordinasi terkait situasi terkini Papua, Senin (9/9).

Wiranto menjelaskan, para mahasiswa kembali ke Papua dan Papua Barat dibiayai oleh orang tua mereka masing-masing. Alasannya, kekhawatiran adanya tekanan dan keraguan, terhadap sikap sewenang-wenang dari masyarakat sekitarnya terhadap anak-anak Papua dan Papua Barat.

"Ini isunya, isu yang digulirkan dan sampai kepada orang tua yang ada di sana. Sehingga kekhwatiran itu kemudian mereka menarik anak-anak mereka kembali ke Papua," jelas dia.

Namun, lanjut Wiranto, pihaknya telah menjelaskan dan menyampaikan fakta-fakta yang sesungguhnya bahwa isu itu tidak benar. Sehingga mereka ingin kembali ke sekolah dan asrama tempat mereka belajar

Wiranto menjamin di tempat mereka belajar tidak akan ada tekanan. Tidak ada masyarakat kemudian akan menggangu mereka, yang menempatkan mereka sebagai orang lain. Hal itu akan dijamin oleh pejabat daerah setempat.

"Kita titipkan kepada pejabat di mana mereka belajar untuk melindungi, untuk merwat, untu memperlakukan mereka sebagau keluarga-keluarga di daerah-daerah mereka belajar," tutur Wiranto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement