Ahad 08 Sep 2019 23:40 WIB

Walikota Denpasar Paparkan Soal Smart City di Markas PBB

Pembangunan Kota Denpasar mendapat apresiasi dari Unido PBB.

Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat menjadi narasumber dalam acara Bridge City 4.0 United Nation Industry Development Organition (Unido).
Foto: Dok. Pemkot Denpasar
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat menjadi narasumber dalam acara Bridge City 4.0 United Nation Industry Development Organition (Unido).

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra diundang menjadi pembicara di Markas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB ), Vienna, Austria dalam rangkaian Bridge For Cities 4.0 Connecting CitiesThrought The New Yang, akhir pekan ini. Acara yang dibuka oleh Direktur Jenderal Organisasi Pengembangan Industri (Unido) PBB Mr. Li Yong.

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar di bawah kepemimpinan Rai Mantra dan Wakilnya IGN Jaya Negara menarik perhatian PBB dalam hal pembangunan Smart City berlandaskan Tri Hita Karana. Program andalan Pemkot Denpasar ini menjadikan ibu kota Bali itu sukses menyabet penghargaan Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) nomor satu di Indonesia untuk kategori kota besar.

Hadir dalam kesempatan tersebut Duta Besar Indonesia untuk Austria, Darmansjah Djumala. Turut mendampingi Walikota Denpasar, Kepala Bappeda, I Putu Wisnu Wijaya Kusuma, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Made Erwin Suryadarma Sena, Kabag Kerjasama, Laxmy Saraswati, dan Kabid Ekonomi Kreatif, I Wayan Hendaryana.

Di hadapan 800 perwakilan kota dunia yang tergabung dalam Unido, Rai Mantra menjelaskan tentang filosofi budaya Tri Hita Karana yang menjadi dasar pijakan dalam melaksanakan pembangunan di Kota Denpasar. Di samping itu, Denpasar juga dinilai mampu menjalin hubungan yang harmonis dan sinergis dengan tetap memperkuat budaya dan menyambut hangat hadirnya teknologi di era 4.0 ini.

Tri Hita Karana sendiri merupakan tiga sebab kebahagian sejati dengan membangun harmonisasi komponen manusia, alam/lingkungan dan Tuhan. “Tri Hita Karana ini merupakan panduan kami untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan di Kota Denpasar yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs ),” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, SDGs dicapai melalui inovasi pembangunan Denpasar Smart City yang identik dengan upaya menyejahtrakan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara bijak. Dalam konsep ini juga mengandung makna efisiensi, trasparansi, akuntabilitas dengan tetap mengutamakan pelayanan prima bagi masyarakat.

Berbagai inovasi pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan inovasi baru seperti halnya system pengelolaan lingkungan dengan melibatkan Pemerintah, NGO, Swasta, Bank, masyarakat dan sekolah yang dikenal dengan Sidarling. “Jadi Sidarling ini tujuannya membangun kesadaran bersama agar peduli terhadap lingkungan,“ kata Rai Mantra.

Selain Denpasar Smart City, fokus pembangunan juga diarahkan pada Denpasar Creative City dan Denpasar Haritage City. “Denpasar Creative City membangun ekosistem ekonomi kreatif dengan melihbatkan semua pihak dan membangun infrastruktur ekonomi kreatif, Denpasar Haritage menjaga budaya yang bersifat tangiable dan intangiable sebagai modal dasar pembangunan, sehingga terciptakanya ekosistem yang saling menguatkan antara pengembangan pariwisata dan pemajuan kebudayaan,“ ungkap Rai Mantra.

Dia mengatakan, hadirnya Badan Kreatif (Bekraf) di Kota Denpasar juga sangat memperkuat ekonomi kreatif dan digitalisasi. "Itulah sebabnya dalam acaranya ini Kota Denpasar juga terlibat dalam pameran inovasi 4.0 dengan menampilkan creative economy dan digitalisasi yang sudah diterapkan di Denpasar," ungkapnya.

Salah satu perserta Chairman Word Trade Cente Warsawa Polandia, Jaques Tourel memberikan apresiasi kepada Walikota Denpasar atas keberhasilan pembangunan di Kota Denpasar. Bahkan pihaknya berkeinginan menjalin kerjasama dengan Pemkot Denpasar, khususnya dalam bidang pariwisata dan budaya.

“Tentunya kami berencana melaksanakan kerjasama Sister City terkait misi budaya dan promosi pariwisata Kota Krakow Polandia dengan Kota Denpasar,” ungkapnya.

Apresiasi juga turut datang dari Managing Director Eco Consulting and Enginering Vienna Austria, Dr Yousef Mesimani. Pihaknya sangat mengagumi program manajemen sampah dan lingkungan Si darling dan Eco River di Kota Denpasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement