REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, menyelesaikan masalah yang terjadi beberapa waktu terakhir terkait Papua harus dilakukan dengan pikiran jernih. Menurutnya, TNI memiliki komitmen, tidak boleh ada kelompok manapun yang melakukan tindakan rasis terhadap pihak lainnya.
"Terkait dengan apa yang sudah terjadi, ini semua harus benar-benar menggunakan akal sehat dan pikiran yang jernih, hati yang bersih serta tenang untuk menyelesaikan masalah ini," ujar Hadi saat melakukan pertemuan dengan para tokoh Papua di Jayapura berdasarkan keterangan persnya, Rabu (28/8).
Hadi menjelaskan, TNI dan Polri prihatin dengan kejadian rasisme yang telah terjadi. Kedua intitusi tersebut juga menyadari, tugas yang diemban oleh TNI dan Polri adalah menjaga stabilitas keamanan, baik nasional maupun lokal.
"TNI mempunyai komitmen bahwa tidak boleh ada kelompok manapun yang melakukan rasis terhadap kelompok yang lain,” ungkap Hadi.
Ia pun menuturkan, menyelesaikan masalah Papua tidak dapat diselesaikan dari sudut pandang yang lain. Menyelesaikan masalah Papua, kata dia, harus dipandang dari sudut Papua itu sendiri. Apabila salah dalam memandang permasalahan yang ada, maka akan tidak tepat dalam mengambil keputusan.
“Oleh sebab itu kejadian yang sudah terjadi tidak menggoyahkan dan tidak merobek-robek semangat kita untuk menjadi negara yang besar. Mari kita jaga semuanya ini, kejadian yang lalu merupakan suatu pembelajaran bagi kita semua,” katanya.
Panglima TNI juga menyampaikan, semua harus menyadari masih banyak kekurangan di antara sesama. Karena itu antarsesama sepatutnya saling mengisi dan harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bineka Tunggal Ika.