Selasa 27 Aug 2019 18:26 WIB

Pemicu Turunnya Harga Bawang Merah di DIY Diidentifikasi

Disperindag telah melakukan pemantauan di tiga pasar tradisional.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Petani membersihkan bawang merah usai dipanen.
Foto: Antara/Arnas Padda
Petani membersihkan bawang merah usai dipanen.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY masih mengidentifikasi penyebab turunnya harga bawang merah. Harga bawang merah di DIY turun hingga mencapai Rp 5.000.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY, Yanto Apriyanto mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan di tiga pasar tradisional. Yaitu di Pasar Beringharjo, Pasar Demangan, dan Pasar Kranggan.

Dari pantauan tersebut, memang ada penurunan harga bawang merah. Namun, tidak sampai menyentuh harga Rp 5.000.

"Harga bawang terendah itu di Beringharjo, sampai turun ke Rp 12 ribu. Di Demangan sampai Rp 15 ribu sama di Kranggan masih rata-rata Rp 20 ribu," kata Yanto, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (26/8).

Ia menjelaskan, kemungkinan turunnya harga bawang merah karena terjadinya gagal panen, salah satunya di Bantul. Yang mana, daerah tersebut memasok bawang merah di DIY.

Sekitar 15 hektare perkebunan bawang merah yang gagal panen akibat pengaruh cuaca. Sehingga, kualitas bawang merah pun turun dan mengakibatkan harga juga ikut turun.

Namun, tidak semua bawang merah yang harganya turun. Harga bawang merah yang berkualitas bagus, lanjut Yanto, masih dalam rentang harga standar. Di Bantul sendiri, terdapat sekitar 40 hektare perkebunan bawang merah.

"Kualitas buruk karena pengaruh dingin. Jadi dari 40 hektare, yang tinggal hanya 25 hektare yang kualitasnya bagus. Tapi memang harga tidak semuanya kualitas itu jadi murah," kata Yanto.

Selain itu, kemungkinan harga bawang merah turun karena over supply. Sebab, di daerah lain selain Bantul tengah mengalami penan raya.

Daerah tersebut diantaranya Jawa Timur, Brebes di Jawa Tengah, dan Bima di Nusa Tenggara Barat. Daerah ini juga memasok bawang merah untuk DIY. "Karena over supply harganya juga bisa jadi turun," ujar Yanto.

Walaupun begitu, pihaknya masih melakukan identifikasi. Sehingga, solusi yang tepat untuk mengatasi turunnya haega bawang merah ini dapat ditentukan.

"Kita sedang mencari solusi, nanti kita koordinasi. Kita lihal dulu perkembangannya, apa betul harga turun segitu," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement