Senin 26 Aug 2019 15:34 WIB

Polusi di Jakarta Jadi Berkah untuk Pedagang Tanaman Hias

Pedagang tanaman hias untung berlipat dari penjualan lidah mertua dan sirih kuning.

Rep: Adam Maulana Sarja/ Red: Reiny Dwinanda
Tanaman lidah mertua.
Foto: Antara
Tanaman lidah mertua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengatasi polusi udara dengan memperbanyak tanaman penyerap polutan membawa berkah bagi pedagang tanaman hias di Jalan Harsono RM, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Salah seorang pedangang tanaman hias di Jalan Harsono RM, Widi (42) mengatakan, tanaman penyerap polutan seperti, lidah mertua (Sansevieria) dan sirih kuning banyak diminati masyarakat.

"Alhamdulillah, saya sudah menjual 70 pohon lidah mertua dan sirih kuning dalam sehari," ujarnya, Senin (26/8).

Baca Juga

Widi mengungkapkan, pendapatannya selama sepekan terakhir ini menonjak. Biasanya, ia mengantongi sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta per pekan.

"Seminggu ini saya dapat Rp 2 juta sampai Rp 3 juta," katanya.

Widi menjual lidah mertua dalam pot Rp 25 ribu dan lidah mertua dalam polybag Rp 20 ribu. Untuk pohon sirih kuning dalam pot dijual Rp 12 ribu.

"Yang paling banyak beli anak sekolahan, jadi saya murahin saja, itung-itung membantu mengatasi polusi di Jakarta," ujarnya.

Widi menjelaskan bahwa tanaman lidah mertua tak sulit perawatannya. Lidah mertua tidak cepat layu bila lama tidak disiram.

"Tanaman Sansevieria dicelupin ke air saja hidup, nggak perlu repot mengurusnya," ucap Widi.

Pedagang lainnya, Supriyadi (44), mengatakan juga kecipratan rezeki. Ia bersyukur bisa dapat rezeki lebih dari biasanya.

"Alhamdulillah, saya berharap pemerintah bisa terus mensosialisasi penanganan polusi dengan tanaman hias," kata Supriyadi.

Salah seorang warga Kelurahan Ragunan, Yuni (34), menuturkan bahwa ia membeli pohon lidah mertua dan sirih kuning untuk ikut berpartisipasi meningkatkan kualitas udara di Jakarta.

"Ini bentuk gotong-royong kita agar kualitas udara di Jakarta semakin baik," kata Yuni.

Selain Yuni, seorang pegawai kantoran Wawan (34) yang sedang membeli lidah mertua mengaku bahwa dirinya diinstruksikan untuk memperhijau halaman kantor tempatnya bekerja untuk ikut serta dalam penanganan polusi di Ibu Kota.

"Kemarin saya diinstruksikan untuk menanam banyak lidah mertua di pinggir halaman kantor," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement