Ahad 25 Aug 2019 18:28 WIB

Sekda tak Setuju Depok Gabung Provinsi Bogor Raya

Sekda Depok menilai lebih setuju bergabung dengan DKI Jakarta

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Gapura Kota Depok (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Gapura Kota Depok (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono mengaku tidak sepakat jika Kota Depok masuk menjadi bagian dari Provinsi Bogor Raya yang sedang diwacanakan. Tapi, kalau disuruh memikih lebih baik Kota Depok masuk menjadi bagian DKI Jakarta.

"Kalau Depok dilibatkan ke Provinsi Bogor Raya, saya justru cenderungnya Kota Depok masuk sebagai bagian dari DKI Jakarta. Itu tanggapan saya secara pribadi," ujar Hardiono saat dihubungi Republika, Ahad (25/8).

Hardiono mengusulkan agar DKI Jakarta diperluas sampai ke Depok hingga Bogor sehingga DKI Jakarta tidak lagi berdiri sendiri. "Sebagai sebuah opsi atau alternatif bahwa DKI Jakarta diperluas ke Bogor, Depok dan Bekasi," terangnya.

Menurut Hardiono, hal itu sangat memungkinkan, sebab selama ini DKI Jakarta sudah kekurangan lahan. "Ketimbang harus bangun reklamasi karena kekurangan lahan, lebih baik cari lahan baru yang memang betul- betul ada di darat, kemudian dilakukan kajian, selanjutnya bisa dibahas di tingkat nasional, provinsi, hingga Kabupaten," tuturnya.

Selain itu wacana pemindahan Ibu Kota di Kalimantan sangat bagus. Namun ia berpendapat dari pada memindahkan Ibu Kota lebih baik memperluas Provinsi DKI Jakarta.

"Kalau saya justru cenderung Ibu Kota DKI Jakarta diperluas. Jadi tidak perlu dibentuk  Provinsi Bogor Raya," tegasnya.

Jadi mengenai usulan atau konsep dari Provinsi Bogor Raya, lanjut Hardiono, itu mungkin perlu dilihat tata ruangnya dulu. "Bisa dilihat tata ruangnya, dari provinsi itu seperti apa, apakah sudah masuk didalam tata ruang provinsi. Nah kalau misalnya belum ada harus masuk di tata ruang provinsi. Nah sudah barang tentu harus ada penyesuaian atau revisi kalau memang tidak sesuai," jelasnya.

Dia menambahkan, kemudian juga dilihat kajiannya sudah atau belum, dalam hal ini tidak bisa begitu saja kemudian apa namanya dibuat atau diimplementasikan tentang provinsi karena tidak mudah. "Salah satu contohnya adalah pembagian Bogor Kabupaten antara Bogor Timur dan Bogor Barat sampai saat ini saja belum selesai, urusannya panjang dengan DPRD-nya, Kemendagri dan sebagainya, itu butuh pembahasan yang cukup panjang," ungkap Hardiono.

Selama wacana Provinsi Bogor Raya bergulir pun menurut dia tidak ada koordinasi dari Bogor ke Depok. "Belum ada ya baik surat atau apa, jadi kalau sekedar wacana ya boleh boleh saja. Saya lebih memilih Kota Depok gabung ke DKI Jakarta," tegas Hardiono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement