Rabu 21 Aug 2019 12:13 WIB

Wagub Papua Barat Jelaskan Kerusuhan di Fakfak

Aksi massa berujung pada pembakaran Pasar Tambaruni dan satu kantor dewan adat.

Rep: Dian Erika Nugraheny / Red: Andi Nur Aminah
Warga melakukan aksi dengan pengawalan prajurut TNI di Bundaran Timika Indah, Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019). Aksi tersebut untuk menyikapi peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.
Foto: Antara
Warga melakukan aksi dengan pengawalan prajurut TNI di Bundaran Timika Indah, Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019). Aksi tersebut untuk menyikapi peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, membenarkan adanya aksi pembakaran sejumlah bangunan di Kabupaten Fakfak pada Rabu (21/8) pagi. Kerusuhan diawali dengan aksi massa yang digelar masyarakat menyusul isu persekusi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

"Benar beberapa saat lalu memang di Fakfak ada aksi massa. Kemudian berujung kepada pembakaran Pasar Tambaruni dan satu kantor dewan adat," ujar Mohamad ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (21/8) siang. 

Baca Juga

Hingga saat ini, lanjut dia, situasi di Fakfak sudah kondusif. Massa aksi yang melakukan pembakaran sudah berhasil dihalau.

Mohamad menuturkan, untuk menjaga keamanan setempat, pihaknya telah menerbangkan pasukan BKO Brimob dari Manokwari ke Fakfak. "Ada sejumlah 50 orang personel yang diterbangkan untuk menjaga keamanan di Fakfak," ungkapnya.

Mohamad menambahkan, aksi massa pada Rabu pagi menuntut adanya investigasi oleh pemerintah atas tindakan dugaan persekusi terhadap mahasiwa Papua di Surabaya pekan lalu. "Jadi isu itu yang dikembangkan untuk mendapat izin menggelar demonstrasi," tuturnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement