Sabtu 17 Aug 2019 22:39 WIB

Siswa ini Akhirnya Menjadi Paskibraka dan Hadir di Istana

Ada SOP seleksi Paskibra yang dilanggar oleh pemkab Labuhan Batu.

Red: EH Ismail
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) memberi hormat saat Upacara Penurunan Bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) memberi hormat saat Upacara Penurunan Bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Koko Ardiansyah, siswa SMK yang gagal menjadi Anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kabupaten Labuhan Batu, Sumut, yang sempat menjadi kontroversi di media sosial dipanggil ke Jakarta dan menjadi petugas upacara di Kemenpora Jakarta, Sabtu (17/8).

Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh, usai lakukan investigasi dan klarifikasi atas info yang beredar di media sosial, menyimpulkan ada SOP seleksi Paskibra yang dilanggar oleh pemkab Labuhan Batu sehingga merugikan Koko yang seharusnya bisa menjadi peserta Paskibra. Untuk itu Niam mengundang Koko ke Jakarta untuk memberi apresiasi. "Pemberitaan tentang Koko sangat masif, dan ada juga yang merasa tidak nyaman sehingga berpengaruh pada kondisi psikis Koko. Karenanya kami kontak untuk memberi apresiasi sekaligus relaksasi", ujar Niam.

photo
Asrorun Ni'am Sholeh mendampingi siswa yang menjadi paskibraka didampingi Menaker Hanif Dhakiri

Begitu sampai di Jakarta, Niam menawarkan kesediaan Koko menjadi petugas Upacara. "Saya salut, begitu ditawarin dia langsung menyatakan siap. Padahal baginya ini pengalaman pertama ke Jakarta. Pengalaman pertama naik pesawat hehe, dan tidak cukup waktu untuk latihan. Alhamdu lillah, Koko bisa menjalankan tugas sebagai Pembaca UUD 1945 dengan baik", ujar Niam.

Tak hanya bertugas di kantor yang dipimpin oleh Imam Nahrawi, Koko, juga dibawa ke Istana Merdeka oleh Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni'am Sholeh.

Usai bertugas di Kemenpora, Ni'am dan Koko bergegas ke mobil. Mereka langsung meluncur. Sembari berjalan, Koko sempat mengungkapkan perasaannya.

"Ini luar biasa, kejutan, saya tak pernah berpikir bakal ke sini apalagi sampai ke istana. Saya tak pernah menyangka," ungkapnya.

Dia mengaku harus bergegas jalan dari rumahnya di Labuhan Batu menuju bandara.  "Lebih dari enam jam perjalanan, terus ke Jakarta. Saya baru sampai dinihari tadi. Tapi tak ada rasa lelah, saya sangat bangga dan berterima kasih bisa diundang ke Jakarta oleh Kemenpora," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Sesekali dia menyeka matanya, Koko menyebutkan kejutan berawal dari ditelepon oleh Menpora Imam Nahrawi beberapa hari lalu. 

"Tidak menyangka kemudian disuruh ke Jakarta. Saya mendadak ditelepon siang hari Jumat, langsung ke Jakarta, terima kasih sekali dengan kesempatan ini. Terima kasih kepada Pak Menteri dan Pak Niam," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement