Rabu 14 Aug 2019 15:18 WIB

Ketua Komisi I DPR: Percayakan Enzo kepada Akmil TNI

Abdul Kharis mengapresiasi keputusan TNI mempertahankan Enzo Zens Allie.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari
Foto: Humas DPR RI
Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari meminta agar polemik Enzo Zens Allie disudahi. Terlebih, TNI sudah menegaskan bahwa Enzo akan tetap berada di Akmil dan sudah terbukti kepancasilaannya.

"Sudahi polemiknya kita kawal putra dan putri terbaik yang lolos agar kelak menjadi prajurit TNI yang profesional, berintegritas, cinta Pancasila dan NKRI, saya apresiasi langkah KSAD dan dukung terus langkah TNI" kata Kharis dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/8).

Baca Juga

Kharis pun mengapresiasi langkah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa yang memastikan Enzo Zenz Allie tetap dipertahankan sebagai taruna di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Bahkan KSAD menegaskan, berdasarkan analisis moderasi keberagamaan, Enzo mendapat nilai 84 persen.

Ia menilai, Akademi Militer adalah lembaga terakreditasi, terhormat dan dijunjung tinggi sebagai kawah candradimuka putra dan putri terbaik NKRI. Kharis meyakini, TNI profesional dan kredibel.

"Percayakan semua proses pada lembaga terkait, untuk Taruna Akmil, percayakan pada Akmil TNI yang pasti profesional," ujar Kharis.

Kharis mengibaratkan, jika ada seseorang yang berfoto dengan sebuah buku Marxisme, maka orang tersebut tidak bisa semena-mena dituduh sebagai seorang komunis. Isu antipancasila yang menyerang Enzo karena sebuah foto memegang foto bendera tauhid menurut Kharis adalah provokasi di media sosial.

"Percayakanlah bahwa TNI pasti lakukan yang terbaik," kata Kharis.

Anggota DPR RI Fraksi PKS ini juga meminta agar warganet harus adil dan bertanggung jawab terutama yang memfitnah Enzo agar nama Baik Enzo Allie segera dipulihkan. Kharis meminta siapa pun baiknya menghargai segala pilihan TNI terkait Enzo, bahwa bijaklah dalam bersosial media.

"Kita melihat bagaimana dampak sosial media dan literasi penggunaan sosial media dalam kasus Enzo, jangan mudah menilai apalagi membuat opini sedemikian rupa," ucap Kharis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement