REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Indonesia (Perindo) ikhlas jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diberikan jatah kursi kabinet terbanyak. Perindo menyebut PDIP memiliki nilai tawar kepada Presiden Joko Widodo terkait hal tersebut.
"Sebagai partai politik yang memiliki kursi terbanyak di DPR tentunya memiliki bargaining untuk meminta kursi yang banyak," kata Ketua DPP Perindo Arya Sinulingga di Jakarta, Senin (12/8).
Menurut Arya, nilai tawar itu bukan sesuatu yagn mengherankan bagi PDIP. Dia mengatakan, besarnya jumlah kursi itu sedikit banyak akan memengaruhi jalannya pemerintahan Jokowi lima tahun mendatang. "Jadi wajar sih Bu Mega meminta lebih," katanya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pernyataan terbuka mengenai syarat masuknya PDIP dalam kabinet periode kedua Jokowi. PDIP harus menjadi partai dengan jumlah menteri terbanyak di kabinet selanjutnya.
Jokowi pun langsung membalas pernyataan yang diungkapkan saat Kongres V PDIP. Mantan wali kota Solo itu lantas memastikan bahwa PDIP akan mendapatkan kursi menteri yang terbanyak dari partai lain. "Wajar juga Pak Jokowi hari itu menjawab juga bahwa yang paling banyak pasti PDIP gitu," kata mantan juru bicara tim pemenangan Jokowi ini.
Meski demikian, Arya mengingatkan jika partai yang membantu kemenangan Jokowi dalam Pilpres 2019 lalu tidak hanya satu. Dia mengatakan, semua partai dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) memiliki kontribusi yang sama.