Jumat 09 Aug 2019 19:39 WIB

Generasi Muda Muslim di Sukabumi Didorong Jadi Saudagar

Kunci menjadi saudagar muslim sesuai tuntutan syariah adalah bersikap jujur

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami memimpin Gerakan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid Agung Sukabumi, Jumat (2/11)
Foto: Riga Nurul Iman/Republika
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami memimpin Gerakan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid Agung Sukabumi, Jumat (2/11)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi mendorong para generasi muda untuk menjadi saudagar atau pedagang. Hal ini dilakukan dengan menguasai perkembangan teknologi informasi dan didasari perilaku jujur.

"Generasi muda adalah generasi masa depan bangsa yang harus cerdas, berkarakter, dan bisa membawa perubahan yang lebih baik pada bangsa," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Jumat (9/8). Hal ini disampaikan pula pada saat kegiatan halaqoh dan silaturahmi yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini bertemakan mencetak generasi muda muslim menjadi saudagar berbasis ekonomi syariah pada Kamis (8/8).

Baca Juga

Maka dari itu lanjut Andri, pemuda dituntut untuk bersemangat dalam segala hal, kreatif, inovatif, dan mampu menghadapi tantangan zaman. Salah satunya dengan mendorong pemuda untuk menjadi saudagar atau pelaku usaha.

Andri mengatakan tantangan zaman ke depan adalah revolusi industri 4.0 dan society 5.0.  Salah satunya artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang semakin berkembang saat ini. Bukan hanya untuk industri, AI juga dikembangkan untuk mempermudah kehidupan manusia di aspek lainnya.

Untuk menghadapi perubahan yang dibawa revolusi indusri 4.0 kata Andri, Pemkot Sukabumi pun sudah bersiap menghadapinya. Salah satunya dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui program link and match antara pendidikan dan industri. Kebijakan link and match ini dilaksanakan untuk memastikan agar kompetensi yang dimiliki SDM Kota Sukabumi sudah sesuai dengan kebutuhan industri berbasis teknologi digital.

Di era sekarang lanjut Andri, pola perdagangan sudah mulai bergeser dari pola tradisional atau konvensional ke arah digitalisasi atau daring. Dengan teknologi infromasi semua dapat dengan mudah diperoleh dengan sebuab gadget dan dapat memenuhi segaral kebutuhan hidup sehari-hari mulai makanan, pakaian, dan alat rumah tangga lainnya.

Andri mengungkapkan, Kota Sukabumi merupakan kota perdagangan dan jasa, Hal ini tidak terlepas dari kontribusi sektor perdagangan dalam PDRB mencapai 48 persen. Potensi ini menyadarkan bahwa warga Kota Sukabumi adalah pedagang atau saudagar bahkan Rasulullah SAW menyampaikan bahwa 9 dari sepuluh pintu rezeki datangnya dari usaha atau berdagang.

"Kunci menjadi saudagar sukses sesuai dengan tuntutan syariah Islam adalah kejujuran," imbuh Andri, Ia berpesan kepada seluruh generasi muda jadilah saudagar yang jujur, karena dengan jujur mendatangkan kepercayaan dari orang lain dan jujur merupakan perilaku mulia dan menjadi sifat dasar Nabi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement