Jumat 09 Aug 2019 09:27 WIB

UBSI Cimone dan Zahir Gelar Sertifikasi Akuntansi

Sertifikasi itu menjadi modal mahasiswa UBSI dalam meniti karir di masa depan.

Para peserta berfoto bersama usai pelaksanaan sertifikasi Zahir Accounting di UBSI Kampus Cimone.
Foto: Dok UBSI
Para peserta berfoto bersama usai pelaksanaan sertifikasi Zahir Accounting di UBSI Kampus Cimone.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Akuntansi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Cimone kembali menggelar sertifikasi di bidang akuntansi. Sertifikasi itu ditujuan  untuk mahasiswa semester dua. Sertifikasi diselenggarakan di UBSI Kampus Cimone,  Jalan  Gatot Soebroto Blok B nomor 8 Cimone, Tangerang, Banten,  Senin (29/7).

Adi Supriyatna selaku kepala Program Sistem Informasi Akuntansi UBSI menjelaskan, sertifikasi ini merupakan sertifikasi di bidang akuntansi yakni sertifikasi Zahir Accounting.  Program sertifikasi itu bekerja sama dengan PT  Zahir Internasional.

“Seiring permintaan dunia kerja terhadap lulusan Sistem Informasi Akuntansi yang memiliki kompetensi di bidang akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi dituntut memiliki sertifikat selain ijazah. Maka Prodi Sistem Informasi Akuntansi UBSI secara rutin menyelenggarakan sertifikasi seperti ini,” papar Adi melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (8/8).

Hardiyan selaku kepala UBSI Kampus Cimone menyebutkan,  kegiatan sertifikasi ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi Sistem Informasi semester dua di UBSI Kampus Cimone. Mereka didampingi oleh Sifa Fauziah, salah seorang dosen Program Studi Sistem Informasi Akuntansi dan perwakilan dari PT  Zahir Internasional, yakni  Irawan.

“Karena UBSI bekerja sama dengan PT  Zahir Internasional, maka dari itu penilaian dilakukan oleh perwakilan PT Zahir Internasional yang didampingi oleh salah satu dosen Program Studi Sistem Informasi di UBSI Kampus Cimone” jelas Hardiyan.

Lebih lanjut Hardiyan mengatakan, sertifikasi dibuka dengan sambutan dan pemamparan mengenai teknis pelaksanaan ujian sertifikasi oleh Irawan.

 “Sertifikasi ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah ujian offline di mana mahasiswa mengerjakan soal studi kasus yang langsung diimplementasikan ke dalam software Zahir selama 120 menit. Sedangkan pada sesi kedua,  peserta diminta untuk mengerjakan ujian online di mana peserta mengerjakan soal-soal melalui aplikasi mobile Zahir,” kata Irawan.

Hardiyan berharap peserta mendapatkan hasil yang terbaik dalam uji sertifikasi Zahir ini, dan sertifikat yang didapat bermanfaat untuk karirnya di masa depan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement