Kamis 08 Aug 2019 10:35 WIB

MES Dorong Pengembangan Kawasan Ekonomi Syariah

MES dorong pengembangan Kawasan Ekonomi Syariah Khusus (KEKS) di Jawa Barat.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
Foto: MES
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Barat menggelar forum bertajuk 4th Jabar Islamic Economic Forum (JIEF). Dalam acara ini didorong pengembangan Kawasan Ekonomi Syariah Khusus (KEKS) di Jawa Barat.

Tim Formatur MES Jawa Barat Ali Wahyuno mengatakan Jawa Barat memiliki potensi untuk dikembangkan KEKS. Apalagi dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam.

“Dalam Musyawarah Tim Formatur  juga digagas Program Kawasan Ekonomi Syariah Khusus ( KEKS ) yang tempatnya sudah disiapkan 10.000 Ha. di Kawasan Segitiga Emas Bandara Internasional Jawa Barat,” kata Ali dalam siaran persnya, Kamis (8/8).

Ia berharap KEKS ini bisa menjadi Pusat Industri Halal, Perdagangan, Perbankan,  Halal Toursm, Hospital, Residence. Program  proyek terpadu KEKS ini segera diusulkan ke  Pemerintah Daerah, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Sehingga bisa diakselerasikan dengan program dari pemerintah daerah.

Acara tahunan MES Jawa Barat tahun ini terdiri dari dua rangkaian kegiatan, yaitu Seminar Ekonomi Islam dengan tema “Menakar Implementasi Pariwisata Halal di Jawa Barat” dan Musyawarah Wilayah III MES Jawa Barat dengan tema “Penguatan Peran Mitra Strategis Pembangunan Ekonomi Jawa Barat”.

GM Trans Luxury Hotel Farid Patria memaparkan bahwa gagasan yang baik untuk mengembangkan KEKS di Jawa Barat. Ini menjadi salah satu bagian dari strategi pengembangan pariwisata halal di Jawa Barat.

“Untuk mengakselerasi pariwisata halal Jawa Barat, perlu dilakukan beberapa hal: inviting top 10 social media influencer, integrated trips – charter flight, offline inbound travel agent incentive program, Indoneisian online travel agent incentive program, dan famtrip,” ujar Farid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement