REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago memprediksi perebutan kursi pimpinan MPR akan jadi pertarungan paket antara koalisi pemerintah dengan oposisi. Situasi hanya bisa berubah jika ada lobi tingkat tinggi.
Pangi mengatakan partai pengusung Jokowi-Ma'ruf bakal mendapat perlawanan dari partai oposisi dalam penentuan kursi pimpinan MPR. Alhasil kedua kubu bakal mengajukan paket pimpinan MPR masing-masing.
"Pimpinan MPR gimana mekanismenya? kalau paket tentu pertarungannya ada dua pola, partai oposisi ajukan empat nama, paket pemerintah juga ajukan empat orang. Satu lagi diisi DPD. Kedua paket itu yang bertarung atau bisa dengan kesepakatan lain," katanya pada Republika.co.id, Selasa (6/8).
Ia menyebut kesepakatan lain misalnya PKB mengajukan paket tandingan dengan Nasdem di luar PDIP. Maka komposisinya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar sebagai ketua MPR lalu ditambah 1 politisi PKB dan 2 politisi Nasdem.
"Kalau tidak ada mufakat, masuk ke level voting. Ini akan tanding dengan paket lain atau memang bersepakat saja di tingkat elite tanpa ada paket tandingan," ujarnya.
Pangi memprediksi Gerindra tetap berpeluang mendapat jatah kursi pimpinan MPR baik melalui mekanisme paket oposisi atau paket pemerintah. Sebab Gerindra sudah memberi sinyal gabung ke pemerintah.
"Kalau dari hasil konsolidasi ada lobi tingkat tinggi lalu memungkinkan Gerindra gabung ke pemerintahan walau ada deal politik tak dapat kursi menteri tapi pimpinan MPR," ucapnya.