REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tumpahan minyak mentah akibat peristiwa kebocoran minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) sudah sampai hingga Kepulauan Seribu, Jakarta sejak Kamis (25/7). Saat ini, pemerintah setempat berupaya mengurangi dampak tumpahan minyak dan membersihkannya.
"Sudah. Sudah sampai sini (Kepulauan Seribu) sejak Kamis kemarin," kata Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad ketika dihubungi Antara, Rabu (31/7).
Husein menyebutkan beberapa pulau yang terkena dampak dari tumpahan minyak tersebut di antaranya Pulau Rambut, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Ayer. Adapun bentuknya, seperti dikatakan Husein adalah gumpalan-gumpalan kecil berwarna hitam seperti aspal padat.
"Ini bukan cairan, hanya gumpalan kecil yang kalau terdampar di darat, begitu terkena matahari jadi mencair dan kotor kaki kita," ungkapnya.
Sementara itu, di perairan Karawang yang merupakan lokasi kebocoran minyak mentah telah berdampak terhadap nelayan, petani tambak, serta lingkungan dan kesehatan warga setempat. Selain itu, produksi garam di wilayah pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terhenti akibat tumpahan itu. Sekitar 100 hektare tambak garam di wilayah pesisir utara Karawang menghentikan produksinya karena khawatir atas kebocoran minyak mentah.