Senin 29 Jul 2019 13:07 WIB

Ijtima Ulama IV akan Digelar pada 5 Agustus

Ijtima Ulama IV akan membahas empat tema besar yang sedang terjadi di Indonesia.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif dalam Konfrensi pers 'Persiapan Ijtima Ulama 3', di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (29/4).
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif dalam Konfrensi pers 'Persiapan Ijtima Ulama 3', di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascapemilihan presiden (Pilpres) 2019, Persaudaraan Alumni (PA) 212 dalam waktu dekat akan kembali menggelar Ijtima Ulama IV. Acara tersebut rencananya akan dilaksanakan pada 5 Agustus mendatang.

"Insha Allah digelar Agustus 2019," ujar Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif saat dikonfirmasi, Senin (29/7).

Baca Juga

Slamet mengatakan, Ijtima Ulama IV akan digelar di Jakarta. Tetapi, ia masih enggan merinci lokasi penyelenggaraan acara tersebut.

Namun, ia menjelaskan bahwa dalam Ijtima Ulama IV akan membahas empat tema besar yang sedang terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah situasi politik usai Pilpres 2019.

"Ada beberapa bidang, yaitu bidang dakwah, bidang ekonomi, bidang kemanusiaan, dan kemudian bidang politik," ujar Slamet.

Khusus untuk bidang politik, Slamet menjelaskan bahwa dalam acara nanti tak akan terlalu fokus membahas pertemuan antara Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dengan sejumlah tokoh yang sebelumnya berseberangan. Namun, para ulama lebih fokus membicarakan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dan kericuhan yang terjadi pada 21-22 Mei lalu.

"Persoalan tewasnya korban 21 dan 22 (Mei) yang mengakibatkan 10 orang meninggal 4 diantaranya anak-anak, ratusan ada di tahanan, kemudian ratusan yang sakit juga yang sampai saat ini belum ada penyelesaiannya," ujar Slamet.

Sebelumnya, Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengatakan, bahwa Ijtima Ulama IV bertujuan untuk melakukan konsolidasi antara ulama dan umat. Tentu berkaitan dengan kondisi terkini setelah Pilpres 2019.

Acara diinisiasi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama), PA 212, Front Pembela Islam (FPI). Ditambah sejumlah organisasi, sepertu Forum Umat Islam (FUI), Elemen Gubernur Muslim Jakarta (GMJ), dan Gerakan Indonesia Sholat Subuh (GISS).

"Sejak awal para ulama ingin memperjuangkan keadilan dan kesamaan, kepada yang lemah kita bantu dan kuat kita persilahkan untuk berusaha sendiri di semua bidang," ujar Munarman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement